Saya hari ini mengecek Flyover Ciroyom, karena berkaitan dan beriringan dengan kepentingan masyarakat seperti lalu lintas jalan.
Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mempercepat pembangunan Jalan Layang (Flyover) Ciroyom untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas setelah beroperasinya angkutan pengumpan (feeder) Kereta Cepat Whoosh dari Stasiun Bandung menuju Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat.

“Saya hari ini mengecek Flyover Ciroyom, karena berkaitan dan beriringan dengan kepentingan masyarakat seperti lalu lintas jalan,” kata Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna, di Bandung, Rabu.

Ema mengatakan setelah berfungsi, nantinya akses Jalan Ciroyom atau Jalan Arjuna yang melintasi perlintasan sebidang akan ditutup dengan tembok, sedangkan akses bagi pejalan kaki akan menggunakan jembatan penyeberangan orang (JPO).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan pembangunan Jalan Layang Ciroyom masih terdapat beberapa kendala, salah satunya terkait lalu lintas pengangkutan hewan potong ke Rumah Potong Hewan (RPH) Ciroyom di Jalan Arjuna.

"Ada sedikit persoalan itu adalah untuk pengangkutan hewan potong yang idealnya mereka datang rute di sebelah selatan, maka pulangnya harus ke utara, ternyata begitu mau belok ke kiri ini terhalang oleh bangunan cagar budaya," kata dia lagi.

Ema menyebut bangunan cagar budaya tersebut awalnya akan digeser, dengan tidak mengubah bentuk aslinya. Ia menilai penggeseran cagar budaya tersebut penting untuk kelancaran arus lalu lintas.

"Kita tidak mungkin menghilangkan nilai atau apa pun berkenaan dengan bangunan cagar budaya, toh di Bandung sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Cagar Budaya. Artinya dari perspektif kebijakan kita ini melindungi," katanya pula.

Selain itu, pihaknya telah menginstruksikan kepada Camat Cicendo dan Andir agar tidak boleh ada aktivitas lain seperti pedagang kali lima di bawah jembatan layang tersebut.

Menurutnya, itu akan mengurangi estetika dan ketertiban dan ia mendorong nantinya ruang di bawah jembatan layang tersebut untuk dijadikan ruang terbuka publik bagi masyarakat.

"Kalau untuk ruang publik bersantai atau berteduh tidak menjadi masalah, tapi kalau untuk beraktivitas ekonomi, saya larang karena ini bukan tempatnya," kata dia lagi.
Baca juga: Pemkot Bandung targetkan Jalan Layang Ciroyom rampung akhir 2023
 

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024