Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan program pemerintah juga ikut berkontribusi dalam meningkatkan penetrasi pengguna internet khususnya di daerah non komersial seperti daerah terdepan, tertinggal, terluar (3T) sehingga jumlah penggunanya dapat bertumbuh.

Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan pemerintah khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam beberapa waktu terakhir cukup masif menghadirkan infrastruktur telekomunikasi di daerah 3T sehingga hal itu turut meningkatkan akses masyarakat pada internet.

"Program-program BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) seperti Akses Internet (AI), lalu pada akhir 2023 ada peresmian 7000-an BTS 4G, dan saat ini VSAT dari SATRIA-1 sudah bisa dinikmati masyarakat di 3T dan memang cukup berkontribusi," kata Arif dalam konferensi pers di Kantor APJII, Jakarta Selatan, Rabu.

Menurutnya dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi, penyelenggara layanan biasanya enggan melakukan investasi apabila hal tersebut tidak memberikan dampak komersial.

Baca juga: ATSI butuh transformasi regulasi dukung pemerataan internet

Sehingga pemerintah melalui Kementerian Kominfo memiliki peranan yang sangat penting untuk bisa menghadirkan akses internet semakin dekat dengan masyarakat 3T yang merupakan daerah non komersial.

Adapun dalam survei yang dirilis APJII bertajuk "Peneterasi Internet Indonesia 2024" dari kategori peneterasi internet antar daerah yaitu perkotaan yang merupakan daerah komersial dengan daerah rural yang non komersial memang terlihat peneterasi di daerah perkotaan lebih tinggi.

Untuk daerah perkotaan diketahui memiliki tingkat peneterasi internet sebesar 82,2 persen. Sementara untuk wilayah rural saat ini penetrasinya sudah cukup baik yaitu sebesar 74 persen.

Namun apabila dilihat dari sisi kontribusi, yang mengacu pada pengguna mengakses dan memanfaatkan internet pada kategori tertentu dapat terlihat daerah rural masih membutuhkan lebih banyak perhatian.

Karena untuk daerah perkotaan diketahui memiliki kontribusi penggunaan internet yang cukup baik yaitu 69,5 persen namun untuk daerah rural tingkat kontribusi penggunaan internet memang masih kecil dengan persentase 30,5 persen.

Dengan tingkat kontribusi yang cukup rendah, APJII berpendapat daerah rural masih membutuhkan dukungan agar pemanfaatan akses internet bisa lebih optimal.

Beberapa rekomendasi yang disampaikan APJII untuk dapat mendukung peningkatan pemanfaatan akses internet tersebut di antaranya lebih anyak menggelar pelatihan literasi digital hingga penyediaan insentif bagi penyedia internet yang ingin memperluas jangkauan ke daerah rural.

Baca juga: APJII sebut penetrasi internet Indonesia naik jadi 79,5 persen di 2024

Baca juga: APJII apresiasi pengoperasian BTS 4G dan integrasi SATRIA-1

Baca juga: APJII dan ATSI beri usulan regulasi untuk Starlink di Indonesia

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024