Dari pandemi kita merasa mulai pemulihan, tapi kenyataannya dengan kondisi 2024 ini banyak ketidakpastian
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyebutkan konflik geopolitik di Laut Merah menghambat kegiatan pengiriman barang keluar negeri yang menyebabkan terjadinya penurunan ekspor Indonesia.

Shinta juga menyoroti surplus neraca perdagangan Indonesia yang mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total surplus neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2023 mencapai 36,93 miliar dolar AS atau lebih rendah sekitar 17,52 miliar dolar AS atau 33,46 persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kami sih merasa akan terganggu ya, jelas akan ada penurunan (ekspor) cuma ya memang kita kan kalau liat neraca dagang saja surplusnya sudah makin turun," kata Shinta saat ditemui di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Rabu.

Menurut Shinta, dampak yang sangat dirasakan eksportir akibat berlangsungnya konflik di Laut Merah adalah biaya pengiriman barang yang melonjak karena rute logistik internasional menjadi lebih jauh yakni harus memutar melewati Tanjung Harapan.

Optimisme pengusaha akan pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19, ujarnya, justru harus dihadapkan dengan kondisi tahun 2024 yang dibayangi ketidakpastian. Termasuk berlangsungnya konflik geopolitik Laut Merah yang menghambat sektor logistik.

Baca juga: APINDO berupaya atasi kesenjangan pendidikan & kebutuhan tenaga kerja

Baca juga: Apindo: Pasar modal berperan signifikan dorong pertumbuhan inklusif


"Dari pandemi kita merasa mulai pemulihan, tapi kenyataannya dengan kondisi 2024 ini banyak ketidakpastian, termasuk salah satunya dari segi logistik yang berjalan karena konflik itu," tutur Shinta.

Menurut Shinta, dengan hadirnya Satuan Tugas (Satgas) Peningkatan Ekspor yang dibentuk pemerintah dan turut mengikutsertakan partisipasi APINDO, menjadi langkah awal yang baik untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh eksportir Indonesia.

"Kita sama-sama mencoba menyelesaikan masalah-masalah yang langsung, karena kita juga harus berkompetisi dengan negara lain, kan kita ga cuma Indonesia yg jadi eksportir," tutur Shinta.

Diketahui, Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.

Milisi Houthi di Yaman yang didukung Iran terus mengintensifkan keterlibatannya dalam konflik Gaza dengan menyerang kapal-kapal komersial di selatan Laut Merah. Houthi berdalih tindakan tersebut dilakukan sebagai solidaritas terhadap perjuangan Palestina di Jalur Gaza.

Baca juga: Apindo proyeksikan ekonomi RI 2024 tumbuh 4,80-5,20 persen

Baca juga: Apindo: 58 persen pelaku usaha optimistis perluas bisnis di 2024

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024