Kami melihat program industri halal itu harus dilihat dari potensi ekonomi yang begitu besar baik itu domestik maupun global, ini yang harus kita ambil.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan pentingnya mengambil potensi besar dari industri halal nasional maupun global.

"Kami melihat program industri halal itu harus dilihat dari potensi ekonomi yang begitu besar baik itu domestik maupun global, ini yang harus kita ambil," ujar Menperin di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan, mengikuti pameran sangat penting, sehingga perusahaan-perusahaan industri dalam negeri harus didorong mengikuti pameran karena banyak sekali manfaat dan keuntungan dalam mengikuti pameran bagi pelaku industri.

'Kami sudah tahun kedua dan akan tahun ketiga menggelar Indonesia Halal Industry Awards (IHYA), ini merupakan salah satu upaya kami dan para pemenang IHYA itu kami bawa untuk tampil di pameran-pameran internasional," katanya.

Baca juga: Ma'ruf Amin paparkan upaya strategis perkuat ekosistem halal nasional Menurut Agus, dengan mengikuti pameran internasional maka para pemenang IHYA menampilkan produk-produk halalnya di tingkat internasional.

Menperin juga berharap dalam waktu yang tidak lama, Indonesia bisa menjadi tuan rumah pameran industri halal terbesar di dunia.

"Kami coba mengupayakan dalam waktu yang tidak terlalu lama, Indonesia bisa menjadi tuan rumah," ujarnya.

Selain itu, dalam rangka untuk meningkatkan industri halal nasional, dia juga mengatakan bahwa peran pemerintah daerah (pemda) juga sangat penting.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana mengumpulkan seluruh pemda. Kemenperin akan memberikan edukasi dan arahan kepada para pemda membantu pemerintah pusat dalam mendorong pertumbuhan industri halal di wilayah kerja masing-masing.

Baca juga: BPJPH-Arab Saudi bentuk tim teknis kerja sama jaminan produk halal

Kemenperin memberikan perhatian khusus pada industri halal. Sektor ini memiliki potensi yang sangat besar baik di Indonesia maupun dunia.

Dalam laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) terbaru pada Selasa (26/12), peringkat Indonesia dalam Global Islamic Economy Indicator Ranking 2022 berada pada posisi ketiga atau naik satu peringkat dari tahun sebelumnya yang berada di posisi empat.

Indikator tersebut, dinilai sebagai sebuah dorongan untuk terus mengembangkan produk-produk halal seperti makanan dan minuman halal, kosmetik, farmasi dan fesyen.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024