Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah terjadi erupsi yang disertai luncuran awan panas pada Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan peristiwa itu terjadi pagi ini pukul 08.25 WITA dengan tinggi kolom abu vulkanik mencapai 700 meter dan jarak luncur awan panas sejauh 500 meter.

Baca juga: BNPB beri 18 jenis bantuan bagi pengungsi erupsi Lewotobi Laki-laki
 
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi disertai awan panas guguran sejauh 500 meter ke arah utara," kata Hendra.
 
Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berstatus level III atau siaga. PVMBG meminta masyarakat di sekitar gunung tersebut untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 5 kilometer pada arah utara-timur laut, serta 6 kilometer pada sektor timur laut.
 
PVMBG mengimbau masyarakat untuk tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
 
Selain itu, PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
 
Masyarakat disarankan untuk memakai masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan, terutama bagi masyarakat yang terdampak langsung hujan abu.

Baca juga: PVMBG sebut aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki mulai menurun

Baca juga: Pemkab Flores Timur perpanjang masa tanggap darurat erupsi Lewotobi
 
Gunung Lewotobi yang memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut tersebut merupakan gunung berapi kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores. Gunung itu terdiri atas dua puncak, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.
 
PVMBG memantau secara visual dan instrumental gunung dari pos pengamatan yang berlokasi di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024