Jakarta (ANTARA) - Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian (Kementan) Sandi Octa Susila megatakan penerapan pertanian cerdas (smart farming) dapat meningkatkan produktivitas hasil panen hingga dua kali lipat.

Hal itu ia sampaikan berdasarkan pengalaman pribadinya mengelola lahan sebesar 120 hektare di Cianjur, Jawa Barat yang sebagian lahan pertaniannya dibuat rumah kaca (green house), serta menerapkan sistem pertanian cerdas.

"Dari sisi produksi kalau memang ideal kami kerjakan tomat biasanya 3 kilogram, maka di green house itu bisa 6 kilogram. Jadi ada yang bisa hampir tembus 2 kali lipat," katanya di Jakarta, Jumat.

Menurut Sandi, alasan produktivitas hasil panen miliknya bisa lebih meningkat di lahan yang menerapkan sistem smart farming, yakni dikarenakan pihaknya bisa melakukan pengawasan yang lebih optimal dan teratur.

Adapun mekanisme yang digunakan oleh pihaknya di antaranya yakni sistem pengolahan lahan yang lebih modern, sehingga dapat membantu penyesuaian suhu optimal bagi tanaman, penggunaan traktor, pencatatan digital, serta mencoba menggunakan pesawat nirawak (drone) untuk memantau tanaman, kondisi tanah, dan faktor lainnya.

"Kemarin sempat kami uji untuk menggunakan drone," katanya.

Selain memberikan dampak positif meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat, ia mengatakan sejak diterapkannya sistem pertanian cerdas, pihaknya juga bisa mempersingkat usia panen tanaman pangan, salah satunya cabai rawit.

"Cabai rawit kalau panen 8-9 kali sudah habis. Tapi begitu di green house kami tanam bisa sekitar 15 kali panen," katanya.

Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2023 telah menggandeng Korea Agency of Education, Promotion and Information Service in Food, Agriculture, Forestry and Fisheries (EPIS KOREA) untuk meningkatkan kualitas pertanian cerdas di Tanah Air.

Kerja sama tu meliputi peningkatan kualitas dan pendapatan atau Project on Enhancing Millenial Farmer’s Income by Adopting K-Smart Farm technologies in Indonesia.

Lokasi proyek berada di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Jawa Timur dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor Jawa Barat.

Baca juga: Pertanian cerdas untuk menjawab tantangan El Nino

Baca juga: Penyuluhan pertanian cerdas untuk menyejahterakan petani Indonesia


Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024