Tangerang (ANTARA) - Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengaku menerima seluruh kritik dan masukan dari semua pihak, termasuk petisi yang dilayangkan para akademisi di beberapa universitas.

"Kalau saya, masukan-masukan semua pihak kami terima. Jadi, terima kasih," kata Gibran di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu.

Ditanya soal tanggapan terkait petisi tersebut, Gibran enggan memberikan keterangan lebih lanjut.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, yang juga ayah kandung Gibran, menekankan bahwa petisi dari beberapa akademisi sejumlah universitas terhadap kualitas pemerintahannya itu merupakan bentuk hak berpendapat dan berdemokrasi.

"Ya, itu hak demokrasi. Setiap orang boleh berbicara, berpendapat, silakan," kata Jokowi singkat usai menghadiri pembukaan Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jakarta, Jumat (2/2).

Baca juga: Airlangga soal petisi akademisi: Itu tokoh memakai nama kampus

Sebelumnya, beberapa akademisi dari sejumlah universitas, seperti alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan civitas academica Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, menyampaikan petisi berupa kritik terhadap pemerintahan Jokowi.

Mereka menyinggung soal etika hingga kenegarawanan Jokowi saat masa pemilihan umum (pemilu) dalam petisi itu.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Masa kampanye Pemilu 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Setelah masa kampanye, ada masa tenang pada 11-13 Februari 2024. Kemudian, jadwal pemungutan suara berlangsung serentak pada 14 Februari 2024.

Baca juga: Unpad pastikan tak ada tekanan dalam seruan penyelamatan demokrasi

Pewarta: Walda Marison
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024