Nairobi (ANTARA) - Investasi infrastruktur masif oleh China di Afrika sedang mendorong pertumbuhan ekonomi di benua tersebut, demikian disampaikan oleh seorang pejabat dari Bank Pembangunan Afrika (African Development Bank/AfDB) pada Kamis (1/2).

Sekretaris Jenderal AfDB Vincent Nmehielle mengungkapkan kepada awak media di Nairobi, ibu kota Kenya, bahwa negara Asia itu mendanai sejumlah proyek infrastruktur melalui perjanjian bilateral dengan negara-negara Afrika serta melalui lembaga-lembaga keuangan pembangunan multilateral.

"Secara keseluruhan, saya memperkirakan bahwa proyek-proyek infrastruktur ini dapat membuka perekonomian sehingga memungkinkan negara untuk terus berkembang. Jika proyek itu adalah jalan atau jembatan, kehadirannya akan mempermudah pergerakan barang, dan ini adalah faktor pendorong bagi pertumbuhan," kata Nmehielle dalam taklimat pers mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam persiapan untuk Rapat Tahunan AfDB ke-59 yang dijadwalkan berlangsung di Nairobi pada 27-31 Mei.
 
  Foto yang diambil pada 23 Januari 2023 ini menunjukkan fasilitas di pelabuhan laut dalam Lekki di Lagos, Nigeria. Upacara komisi untuk operasi komersial pelabuhan dalam Lekki buatan Tiongkok diadakan di sini pada hari Senin. (Tope Ayoku/Xinhua)    

Pertemuan tersebut diperkirakan akan dihadiri oleh sekitar 4.000 delegasi yang mewakili para menteri keuangan dari negara-negara Afrika, pejabat senior AfDB, mitra pembangunan, dan sektor swasta

Nmehielle menambahkan bahwa aliran dana dari China membantu pendanaan dari para donatur asing lainnya dan sejumlah sumber daya domestik dalam mengurangi kesenjangan pembangunan infrastruktur di Afrika, yang diperkirakan mencapai 170 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.775) per tahun.

China dan AfDB bersama-sama mengembangkan program Africa Growing Together Fund untuk membiayai proyek-proyek pembangunan di benua tersebut. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024