Padangpanjang (ANTARA News) - Duta Besar (Dubes) Serbia Jovan Jovanovic melakukan lawatan ke Rumah Budaya Fadli Zon, Aie Angek Sumatera Barat, membawa misi kebudayaan untuk mempererat hubungan budaya kedua negara.

Dubes bersama istri Sanja Jovanovic berada di Rumah Budaya sejak Sabtu hingga Minggu dan mengagumi keelokan Ranah Minang, kata Direktur Rumah Budaya Elvia Desita disampaikannya melalui rilis yang diterima di Padang, Minggu.

Ia menjelaskan kedatangan Dubes Serbia untuk Indonesia bersama istri itu dalam rangka kunjungan balasan Pemerintah Serbia ke Indonesia.

Tahun lalu budayawan Fadli Zon bersama Sastrawan Taufiq Ismail dan rombongan mengunjungi Serbia yang juga membawa misi seni-budaya Indonesia ke negara itu.

"Ini kunjungan pertama Dubes Serbia sebagai balasan kunjungan Budayawan Fadli Zon dan Sastrawan Taufiq Ismail yang datang ke Serbia tahun lalu. Sebelumnya juga pernah berkunjung Dubes Kroasia," katanya.

Dubes Serbia Jovan Jovanovic pada kesempatan itu menyampaikan kekagumannya terhadap keindahan alam Ranah Minang yang baru pertama kali ia kunjungi.

"Saya sudah lama terkesan dengan Sumatera Barat, dan saya merasa sangat dekat dengan melihat kesenian-kesenian dari daerah ini di berbagai event pertunjukan yang telah mendunia," ujarnya didampingi istri Sanja Jovanovic.

Satu fakta yang dilihatnya ada kesamaan alat musik tradisional Minang dengan alat musik tradisional di Serbia. Jika di Minang ada alat musik semisal saluang, bansi dan rabab, di Serbia juga memiliki alat musik yang sama walau nama berbeda.

"Alat musik ini mirip sekali dan banyak persamaannya," ungkap Jovan yang baru 1,5 tahun menjabat sebagai Dubes Serbia untuk Indonesia.

Terkait perhatian pemerintah Serbia terhadap perkembangan kesenian tradisional, dikatakan Jovan Jovanovic, negara itu memiliki perhatian tersendiri untuk mempertahankan dan membesarkan seni tradisi.

Di Serbia, ada 10 etnis yang masing-masingnya mempunyai aset seni tradisi yang berbeda-beda. Masing-masing etnis ini juga mempunyai Dewan Etnis yang tugasnya membangun komunikasi antara kelompok etnis dengan pemerintah, tambahnya.

Hubungan Indonesia-Serbia, menurut Jovan Jovanovic, selama ini cukup baik. Indonesia adalah salah satu negara anggota Gerakan Non Blok (GNB). Pertemuan pertama GNB terjadi di Beograd ibu kota Serbia pada September 1961 dan dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing 11 dari Asia dan Afrika bersama dengan Yugoslavia, Kuba dan Siprus.
(KR-SA/R007)

Pewarta: Siri Antoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013