Semarang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah berkomitmen memperluas penyediaan rupiah untuk kebutuhan transaksi masyarakat di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra, di Semarang, Minggu, mengatakan bahwa ke depan akan memperluas penyediaan rupiah ke daerah 3T dengan lebih menekankan aspek perlindungan konsumen sistem pembayaran.

"Untuk daerah 3T di provinsi ini menyasar Kepulauan Karimunjawa (Kabupaten Jepara), Kabupaten Rembang, Kampung Laut dan Nusakambangan di Cilacap dan beberapa daerah terpencil di wilayah selatan Jateng," katanya.

Hal tersebut disampaikannya di sela kegiatan Peluncuran Safari Rupiah 2024 bertema "Memaknai Perjalanan Rupiah, Penguat Ekonomi Jawa Tengah" di Kantor Perwakilan BI Jateng, Semarang.

Peluncuran Safari Rupiah 2024 menandai dimulainya berbagai program edukasi, koordinasi, dan sosialisasi untuk mendukung pelaksanaan tugas di bidang sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal (Cemumuah), sekaligus penyediaan uang Rupiah bagi masyarakat di Jateng-DIY.

Rahmat menekankan penguatan komitmen BI dalam melayani kebutuhan transaksi masyarakat dengan penyediaan rupiah, khususnya di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Bank Indonesia terus berkomitmen untuk menjaga kelancaran Sistem Pembayaran melalui akselerasi digitalisasi seperti penggunaan QRIS dan BI-Fast serta menyediakan uang layak edar bagi masyarakat," katanya.

Menurut dia, BI juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jateng, pemerintah kabupaten/kota, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, kepolisian dan pihak terkait lainnya.

Berbagai pihak, kata dia, telah bersinergi dalam melaksanakan penyediaan layanan sistem pembayaran, meningkatkan transaksi digital, mengedarkan uang Rupiah, menjaga kualitas uang layak edar, serta turut mencegah peredaran uang palsu.

Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di Jateng selama 2023, BI melakukan berbagai upaya memperluas penggunaan QRIS sehingga pencapaian jumlah pengguna QRIS sebanyak 5,52 juta dengan 101,93 juta transaksi, serta 2,47 juta pengguna baru.

Selain itu, BI telah mengedarkan Uang Layak Edar (ULE) sebanyak Rp33,3 triliun untuk melayani kebutuhan transaksi masyarakat di Jateng dan DIY.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menyampaikan bahwa Pemprov Jateng terus mendorong peningkatan transaksi nontunai dan digitalisasi sistem pembayaran.

Dengan penggunaan QRIS diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha dengan peningkatan efisiensi, kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi.

Melalui program Safari Rupiah 2024, Sujarwanto juga mengharapkan terjadinya peningkatan literasi keuangan masyarakat, khususnya dalam penggunaan Rupiah.

Baca juga: BI: Ekonomi Jateng tetap tumbuh solid dan positif

Baca juga: BI Jateng proyeksi pertumbuhan dunia usaha berlanjut pada 2024

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024