Beijing (ANTARA) - Terletak di Distrik Tongzhou, Beijing timur, Perpustakaan Beijing telah menjadi destinasi yang populer sejak dibuka pada akhir Desember tahun lalu. Perpustakaan itu menerima lebih dari 80.000 kunjungan selama libur Tahun Baru yang berlangsung tiga hari.

Para pencinta buku tidak hanya tertarik pada desain arsitektur perpustakaan itu yang menyerupai ruang baca di bawah pepohonan ginkgo raksasa, tetapi juga koleksi bukunya yang melimpah dan layanan pintar yang disediakan.

Dengan total luas bangunan mencapai sekitar 75.000 meter persegi, Perpustakaan Beijing menyimpan lebih dari 8 juta buku. Rak-rak buku yang menjulang tinggi di lantai basemen perpustakaan menyediakan kapasitas koleksi buku yang sangat besar, yang merupakan bagian dari entitas tunggal sistem penyimpanan dan pengambilan otomatis (automated storage and retrieval system/AS/RS) buku terbesar di China.

Rak-rak buku itu memiliki total area penyimpanan kurang dari 3.000 meter persegi, tetapi dapat menampung hingga sekitar 7,1 juta buku berkat desainnya yang khusus. Bagi perpustakaan konvensional, jumlah buku sebanyak itu mungkin membutuhkan area penyimpanan sedikitnya 10.000 meter persegi.

Selain rak buku, sistem pintar itu mencakup berbagai peralatan pintar lainnya seperti robot, yang memungkinkan pengiriman buku dan penyortiran tambahan secara cerdas.

"Sistem penyimpanan dan pengambilan buku otomatis berfungsi layaknya otak pintar perpustakaan, memungkinkan serangkaian layanan membaca yang sangat efisien yang memangkas kerja manual," ujar Shi Qi, yang menjabat manajer umum unit bisnis AS/RS di Jiatu Technology, penyedia layanan membaca pintar yang bertanggung jawab atas desain AS/RS Perpustakaan Beijing.

Perpustakaan Beijing bukan satu-satunya yang mengadopsi metode penyimpanan inovatif. Perpustakaan Suzhou No. 2, yang dibuka pada akhir 2019, merupakan perpustakaan China pertama yang menerapkan sistem penyimpanan dan pengambilan buku pintar.

"Seiring dengan semakin banyaknya pemerintah daerah yang mengedepankan pengayaan kehidupan budaya masyarakat dalam agenda mereka, kami melihat peningkatan minat dari perpustakaan umum untuk memperkenalkan sistem penyimpanan dan pengambilan (buku) pintar," tutur Shi.

Guna mempermudah proses peminjaman buku, para pengunjung Perpustakaan Beijing dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh layanan peminjaman buku tanpa hambatan yang ditunjang oleh teknologi pengenalan wajah dan berbagai teknologi lainnya. Panduan digital di pintu masuk perpustakaan juga menawarkan interaksi sesuai permintaan (on-demand) dengan para pengunjung.

Bagi para pembaca yang tidak ingin repot-repot datang ke perpustakaan itu, mereka dapat memanfaatkan layanan peminjaman buku daring, yang akan mengirimkan buku yang dipesan ke rumah. Layanan peminjaman buku daring perpustakaan itu tidak hanya terbuka untuk para pembaca yang berasal dari Beijing, tetapi juga Kota Tianjin dan Provinsi Hebei yang lokasinya berdekatan.

"Mengunjungi perpustakaan ini benar-benar merupakan pengalaman yang menyegarkan," kata Meng Fan, seorang pelajar kelas enam sekolah dasar setempat. "Buku-buku di sini memperkaya pikiran, dan beberapa layanan pintarnya dapat membuat orang takjub." 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024