Dan ini subsidi pupuk tidak boleh lambat, sehingga Presiden sudah sepakat menyetujui untuk ditambahkan subsidi Rp14 triliun
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menggunakan berbagai teknik dalam menyesuaikan penambahan anggaran untuk bantuan sosial (bansos) dan subsidi pupuk, salah satu yang digunakan yakni Automatic Adjustment.

“Itu nanti kan tekniknya ada berbagai macam cara. Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) akan menyesuaikan, salah satunya Automatic Adjustment,” kata Menko Airlangga usai konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 di Jakarta, Senin.

Automatic Adjustment sendiri merupakan kebijakan pencadangan belanja kementerian/lembaga (K/L) yang diblokir sementara oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk dialokasikan ke pos anggaran lainnya. Pengaturan tersebut diterapkan pemerintah untuk menyesuaikan kondisi perekonomian yang tengah terjadi.

Tahun ini, Kemenkeu kembali melakukan Automatic Adjustment anggaran K/L dengan jumlah anggaran yang diblokir mencapai Rp50,148 triliun.

Yang terbaru, pemerintah menambah anggaran Rp14 triliun untuk penyediaan subsidi pupuk yang bertujuan agar target pengadaan 7,7-7,8 juta ton pupuk bersubsidi tahun ini dapat tercapai.

Menurut Menko Airlangga, penambahan subsidi pupuk saat ini penting untuk dilakukan mengingat telah memasuki musim tanam. Penambahan alokasi anggaran itu dilakukan guna mengatasi kekurangan pupuk bersubsidi yang tahun ini ditargetkan akan diberikan kepada 14,3 juta petani.

“Dan ini subsidi pupuk tidak boleh lambat, sehingga Presiden sudah sepakat menyetujui untuk ditambahkan subsidi Rp14 triliun,” ujarnya

Adapun Presiden Joko Widodo telah menyetujui tambahan anggaran sebesar Rp14 triliun dari pagu semula yang sebesar Rp26 triliun untuk pengadaan 2,5 juta ton tambahan pupuk bersubsidi tersebut.

Baca juga: Dirut Pupuk Kujang jamin stok pupuk subsidi bagi petani Cirebon aman
Baca juga: Airlangga: Anggaran ditambah untuk sediakan 7,7 juta ton pupuk subsidi

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024