Jakarta (ANTARA News) - Bagi Wakil Presiden M Jusuf Kalla merasa tidak begitu tertarik mendapatkan gelar akademik Doctor Honomis Causa karena gelar doktorandus atau drs justru lebih membuatnya bangga.
Hal itu diakuinya saat berpidato pada "seminar "Mencari Format Baru Pilkada yang demokratis" di Jakarta, Sabtu .
Wapres mengaku selama ini ada beberapa perguruan tinggi termasuk almaternya Universitas Hassanudin Makasar (Unhas) yang menawarkan memberikan gelar Doctor Honoris Causa (DR HC) namun justru ia belum bersedia menerimanya.
"Banyak yang minta saya mau menerima gelar DR HC termasuk dari Unhas, tapi saya menolaknya. Kalau Doktorandus (drs) kita ngomong salah sedikit tidak masalah, tetapi kalau Doctor (DR) ngomong salah nanti bahaya kan ," kata Wapres dengan nada bercanda yang disambut tawa ratusan peserta seminaa.
"Betul. Malah kadang-kadang ketika saya di luar negeri, saya lebih dihormati dengan gelar drs itu, karena mereka pikir, wah ini wapres berapa gelar Doctor (DR)-nya. Ini drs kan kalau dalam bahasa Inggris kan Doctor (DR) jamak (karena ada tambahannya s dibelakang). Jadi berapa gelar doktornya ?." kata Wapres menjelaskan dengan muka serius.
"Wah kalau ditanya gitu saya jawab ya...ya..yaaa saja, karena menjelaskannya susah, jawab aja ya..ya..yaa.... Ini memang salah paham yang baik," kata Wapres yang disambut tawa geli peserta seminar.
Oleh karena itu, tambah Wapres sampai saat ini ia masih belum bersedia menerima pemberian gelar DR HC tersebut. Setidaknya, tambah Wapres ia meminta maaf kepada almamaternya karena hal tersebut.
"Karena itu mengapa saya belum mau Unhas memberi saya DR HC, saya minta maaf tak menolak tapi tunggu dulu. Selain itu kalau yang memberikan Unhas nanti dikiranya KKN," kata Wapres.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006