Ini mendorong peningkatan pendapatan dan aktivitas ekonomi daerah tersebut yang secara natural akan mendorong pertumbuhan aktivitas ekonomi lain
Jakarta (ANTARA) - Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Teuku Riefky menyatakan perlunya meningkatkan aktivitas bisnis demi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tiga wilayah luar Jawa yang melebihi 5 persen pada 2023.



“Untuk menjaga momentum, kegiatan ekonomi yang distimulus oleh program pemerintah ini perlu didorong agar mampu menarik aktivitas bisnis dari dunia usaha, sehingga tidak terus mengandalkan stimulus pemerintah,” ujar Teuku Riefky saat dihubungi ANTARA melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa.



Ia mengatakan bahwa aktivitas bisnis yang perlu ditingkatkan antara lain di sektor perdagangan, transportasi, perbankan, serta informasi dan komunikasi.



Menurutnya, pemerintah tidak perlu melakukan intervensi baru untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi karena aktivitas bisnis dapat ditingkatkan melalui program-program yang telah dikembangkan selama ini, misalnya program hilirisasi dan pembangunan IKN.



“Aktivitas bisnis ini semua perlu untuk terus tumbuh. Bagaimana cara menumbuhkannya? Ini memang bukan dari intervensi pemerintah, tapi dari program-program yang pemerintah sudah bangun,” ujar Riefky.

Baca juga: LPEM UI terbitkan buku putih rekomendasi peningkatan investasi PLTP

Baca juga: LPEM UI: Pemerintah punya kapasitas cukup capai target inflasi 2024




Ia menuturkan bahwa untuk mewujudkan pertumbuhan tersebut, pemerintah pusat harus berkolaborasi dengan pemerintah daerah.



Pemerintah daerah perlu mengakomodir agar program-program yang distimulus oleh pemerintah pusat tersebut dapat berdampak nyata di daerah mereka masing-masing.



“Ini akan mendorong peningkatan pendapatan dan aktivitas ekonomi di daerah tersebut yang secara natural akan mendorong pertumbuhan aktivitas ekonomi lain,” ujar Riefky.



Dia mengatakan bahwa upaya ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah-daerah di timur Indonesia menjadi lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional sehingga berbagai wilayah tersebut dapat meningkatkan kontribusi mereka terhadap PDB Indonesia di 2024.



Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pada Senin (5/2) bahwa kelompok provinsi Maluku dan Papua mengalami pertumbuhan ekonomi tahunan secara kumulatif (c-to-c) tertinggi pada 2023, yakni sebesar 6,94 persen.



Dua kelompok provinsi lain di luar Jawa yang mengalami pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen adalah Sulawesi (6,37 persen) dan Kalimantan (5,43 persen).



Sementara itu, wilayah Jawa mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,96 persen, Sumatera 4,69 persen, sedangkan Bali dan Nusa Tenggara 4 persen.

Baca juga: LPEM FEB UI usul langkah prioritas untuk pemerintah masa depan

Baca juga: BPS: Maluku dan Papua alami pertumbuhan ekonomi kumulatif tertinggi



 

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024