Bursa Asia mixed karena investor menantikan data neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) dan inflasi China
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor properti.

IHSG ditutup menguat 40,17 poin atau 48,79 persen ke posisi 7.247,41. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,13 poin atau 0,53 persen ke posisi 980,62.

“Bursa Asia mixed karena investor menantikan data neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) dan inflasi China,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Dari mancanegara, pada Selasa (06/02) ini, Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga tetap stabil pada level 4,35 persen atau tertinggi dalam 12 tahun terakhir hingga bulan September.

Hal tersebut didorong oleh inflasi Australia yang masih di atas target RBA yang sebesar 2 – 3 persen, dimana akhir tahun lalu inflasi berada di level 4,1 persen atau terendah dalam 2 tahun terakhir.

Sementara itu, bursa saham Hong Kong dan China menguat di tengah harapan akan adanya dukungan kebijakan untuk developer properti yang tertekan.

Regulator pasar modal di China sedang berusaha memperketat pengawasan terhadap margin sell maupun short selling agar stabilitas pasar modal China tetap terkendali.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor properti yang meningkat sebesar 1,02 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing meningkat sebesar 1,01 persen dan 0,91 persen.

Sedangkan tiga sektor turun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus sebesar 1,13 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang baku yang masing-masing turun sebesar 0,48 persen dan 0,15 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BELL, EDGE, SRAJ, PTPS, dan GTBO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni LMAX, WIDI, HUMI, NICE, dan GRPH.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 981.488 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,39 miliar lembar saham senilai R9.02 triliun. Sebanyak 284 saham naik, 232 saham menurun, dan 239 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 193,50 poin atau 0,53 persen ke 36.160,69, indeks Hang Seng menguat 626,86 poin atau 4,04 persen ke 16.136,87, indeks Shanghai menguat 87,30 poin atau 3,23 persen ke 2.789,49, dan indeks Strait Times melemah 3,51 poin atau 0,11 persen ke 3.130,78.

Baca juga: IHSG berpeluang menguat seiring ekonomi RI tumbuh diatas 5 persen
Baca juga: IHSG ditutup melemah ikuti bursa saham kawasan Asia

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024