Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan perbedaan pandangan dan pilihan politik selama pemilihan umum (pemilu) tidak boleh menciptakan perpecahan di tengah masyarakat, karena  akan menimbulkan "ongkos" yang sangat mahal.

"Ketegangan akibat perbedaan pandangan dan pilihan politik jangan sampai memecah belah bangsa, ongkosnya terlalu mahal. Itulah tekad dan harapan kita bersama," kata AHY saat menyampaikan pidato politik di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Selasa.

Ongkos dalam hal ini yakni harga yang harus dibayar untuk menyatukan masyarakat yang terpecah setelah masa pemilu.

Menurut AHY, kontestasi pemilu harus melahirkan pemimpin yang amanah dan bisa bertindak adil untuk masyarakat. Pemimpin yang tersebut harus lahir dari proses demokrasi yang adil.

Karenanya, dia berharap masyarakat mau menyumbangkan suaranya pada hari pencoblosan 14 Februari mendatang demi terciptanya pemilu yang adil.

"Insyaallah segala dinamika politik yang terjadi selama ini akan kita akhiri dengan sebuah pemilu yang damai,adil dan demokratis," kata dia.

Selain itu, AHY juga menyinggung program hilirisasi perekonomian yang dilahirkan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan akan dilanjutkan lagi oleh pasangan Calon Presiden - Calon Wakil Presiden Prabowo-Gibran.

Karena hal tersebut, AHY meminta masyarakat untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran demi terciptanya kemajuan perekonomian bangsa.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Masa kampanye Pemilu 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Setelah masa kampanye, ada masa tenang pada 11-13 Februari. Kemudian, jadwal pemungutan suara berlangsung serentak pada 14 Februari 2024.
 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024