Caranya, dengan membangun sistem yang kuat, dan partai politik merekrut tokoh muda menjadi pemimpin di semua tingkatan,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Bidang Politik DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya menjelaskan bahwa kaderisasi politik dapat berjalan apabila ada proses regenerasi secara sistematis.

"Caranya, dengan membangun sistem yang kuat, dan partai politik merekrut tokoh muda menjadi pemimpin di semua tingkatan," katanya di Jakarta, Rabu malam.

Dalam diskusi bertema "Urgensi Regenerasi Politik" yang diselenggarakan Rumah Kebangsaan bersama nara sumber peneliti LIPI Ikrar Nusa Bakti, dan peneliti CSIS Philip Vermonte, dan politisi muda itu menegaskan bahwa saat ini orang mau memilih karena magnet personal.

"Dan bukan sistem yang menjemput dibangun untuk anak muda," kata Bima Arya yang juga calon Wali Kota Bogor itu.

Akibatnya, menurut dia, figur muda bisa mengalami kultus sehingga mudah tergelincir.

Dikemukakannya bahwa regenerasi baginya bukan soal usia, melainkan regenerasi nilai-nilai.

Menurut dia, kontestasi politik yang sangat ditentukan popularitas dan uang menjadi hambatan bagi anak muda untuk terjun dalam pertarungan politik.

"Patronase itu menghambat, tokoh alternatif tidak bisa masuk karena bukan anaknya A dan B, itu oligarki parpol. Itulah realitanya," kata doktor ilmu politik lulusan Australian National University (ANU) Canberra itu.

Oleh karena itu, kata dia, perlu adanya institusionalisasi kharisma, yaitu transfer kharisma seseorang terhadap sistem politik.

"Yakni, bagaimana pemimpin kuat kharisma membangun sistem yang kuat, transparan dan memberi ruang untuk anak muda," demikian Bima Arya. (*)

Pewarta: Andi Jauhari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013