Kredit perbankan Riau per Desember 2020 tercatat sebesar Rp73,34 triliun. Pada Desember 2021 tercatat tumbuh sebesar 7,31 persen (yoy) menjadi Rp78,70 triliun.
Pekanbaru, (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau melaporkan, realisasi kredit perbankan di Riau mengalami pertumbuhan sebesar 8,50 persen (yoy) menjadi Rp93,52 triliun per Desember 2023, dibandingkan dengan periode yang sama 2022 yang sebesar Rp86,20 triliun.
 
Pelaksana Tugas Kepala OJK Riau Endang Nuryadin, Rabu, menyebutkan industri perbankan di daerah itu berhasil menunjukkan kinerja positif, salah satunya dari sisi kinerja kredit. Tren pertumbuhan kredit pada empat tahun terakhir di Riau bagus dan tiap tahun besaran kredit di perbankan Riau mengalami pertumbuhan.
 
"Kredit perbankan Riau per Desember 2020 tercatat sebesar Rp73,34 triliun. Pada Desember 2021 tercatat tumbuh sebesar 7,31 persen (yoy) menjadi Rp78,70 triliun," terangnya.

Baca juga: BI perkuat stimulus makroprudensial untuk genjot kredit perbankan
 
 
Pada Desember 2022, katanya, kredit perbankan Riau tumbuh sebesar 9,52 persen (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi  sebesar Rp86,20 triliun.
 
Endang Nuryadin menjelaskan bahwa untuk kredit sektor ekonomi terbesar adalah rumah tangga sebesar Rp34,18 triliun, pertanian sebesar Rp25,36 triliun, dan perdagangan sebesar Rp13,41 triliun.
 
Untuk kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), industri perbankan di Riau juga mengalami pertumbuhan meski tipis yaitu sebesar 2,88 persen dari posisi Rp116,14 triliun di akhir 2022 menjadi Rp119,49 triliun di akhir 2023.

Baca juga: OJK targetkan penyaluran KUR Rp15 triliun di Sulsel
 
Selanjutnya, dari sisi sektoral, penyaluran kredit perbankan di Riau sepanjang 2023 didominasi tiga sektor utama yakni rumah tangga senilai Rp34,18 triliun, disusul pertanian dan perkebunan Rp25,36 triliun, serta perdagangan senilai Rp13,14 triliun.
 
"Kalau dari sisi penggunaannya, kredit yang terbesar masih ke pasar konsumtif yaitu senilai Rp35,30 triliun, disusul investasi Rp29,27 triliun, dan modal kerja Rp28,96 triliun," ungkapnya.
 
 

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Vera Luciana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024