Mudah-mudahan usulan ini disetujui sebab sebagai provinsi yang masuk kategori rawan bencana, penyadartahuan tentang kebencanaan ini sangat penting,"
Bengkulu (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengusulkan Pulau Enggano di Kabupaten Bengkulu Utara sebagai tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Nasional Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) pada 2014.

"Mudah-mudahan usulan ini disetujui sebab sebagai provinsi yang masuk kategori rawan bencana, penyadartahuan tentang kebencanaan ini sangat penting," kata Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan hal itu usai penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Pemprov Bengkulu, Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (Usaid), Project Concern International (PCI) dan Kabahill Centre tentang "Climate Adaption and Disaster Resikience-Cadre" (Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana) di Bengkulu.

Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah didampingi Director of Humanitarian Assistance PCI James Difrancesca mengatakan, Pulau Enggano yang berada di Perairan Barat Sumatra juga daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami.

Usulan itu, kata dia, sebagai tindak lanjut kerja sama antara Pemprov Bengkulu, Usaid, PCI dan Kabahill Centre Bengkulu.

Kesiagaan bencana di Bengkulu, menurut dia, masih perlu ditingkatkan. Topografi Bengkulu yang rawan bencana dan mayoritas wilayah nya berada di pesisir, menjadikan prioritas utama tentang penyadaran masyarakat tentang kebencanaan.

"Menyadarkan masyarakat tentang gempa sama sulitnya dengan mengingatkan masyarakat tentang kiamat. Karena itu, harapan kami Bengkulu harus lebih siap dengan bencana. Agar risiko dampak bisa diminimalisir," katanya menerangkan

Director of Humanitarian Assistance PCI James Difrancesca melalui Program Manager PCI Adji Setno Prodjo menyebutkan, upaya pendampingan PCI, Usaid dan Kabahill Centre mengenai pengurangan resiko bencana telah berjalan hampir dua tahun di tiga kabupaten dan kota yakni, Kabupaten Bengkulu Utara, Kaur dan Kota Bengkulu.

Terdapat 30 desa dan kelurahan yang menjadi sasaran pendampingan tersebut, termasuk 18 sekolah seluruh tingkatan.

"Kedepan kami berkeinginan 100 persen seluruh desa dan kelurahan di Bengkulu kenal dan paham tentang penanggulangan resiko bencana," kata Adji.

Kerja sama tersebut akan berlangsung hingga September 2014. PCI mengklaim dengan digulirkannya program ini sebanyak 35 ribu orang di Bengkulu akan menerima manfaat.

Secara khusus program ini ditujukan untuk memperkuat ketahanan masyarakat di perdesaan agar siap menghadapi bencana dan perubahan iklim.

Menurutnya ada tiga metode yang diterapkan PCI, yakni penguatan kapasitas kelembagaan dalam penanggulangan bencana dan perubahan iklim, kedua pengurangan paparan dan kerentanan melalui mata pencaharian yang adaptif dan ketiga, peningkatan kesiapan masyarakat melalui pengetahuan dan pendidikan.
(KR-RNI/Z002)

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013