Market share ekspor kerajinan Indonesia sangat mungkin untuk tumbuh
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan Indonesia menguasai 1,25 persen pangsa pasar penjualan produk-produk industri kerajinan di dunia.

“Saat ini, Indonesia memegang market share sekitar 1,25 persen dari pangsa pasar kerajinan dunia,” kata Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan Kemenperin Alexandra Arri Cahyani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut Alexandra, industri kerajinan merupakan salah satu sektor industri yang berperan menyumbang ekspor. Data TradeMap.org pada September tahun 2023 menunjukkan total nilai ekspor kerajinan Indonesia ke dunia mencapai 603,956 juta dolar AS.

“Sedangkan, kinerja ekspor Indonesia ke negara Eropa mencapai 129,182 juta dolar AS," ucap Alexandra.

Sementara itu, lanjut Alexandra, tercatat bahwa negara tujuan ekspor kerajinan Indonesia paling tinggi antara lain Belgia, Belanda, dan Jerman, khususnya untuk komoditas travelling bags, basketwork, tableware, dan kitchenware.

“Peluang industri kerajinan Indonesia dapat berkembang lebih besar,” katanya.

Menurutnya, industri kerajinan Indonesia juga berpotensi tumbuh positif karena didukung oleh potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah dan kemampuan perajin dalam mengolah sumber daya alam menjadi produk kerajinan dan dekorasi yang unik.

Industri kerajinan Indonesia, lanjut Alexandra, juga diproyeksikan dapat mempengaruhi ekonomi nasional karena sentra industri kerajinan tersebar di seluruh provinsi, yakni dengan penghasil utama kerajinan berasal daerah Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

“Oleh karena itu market share ekspor kerajinan Indonesia sangat mungkin untuk tumbuh, dengan potensi pasar dalam dan luar negeri yang cukup besar, serta perkembangan industri Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya,” katanya.

Sebelumnya, Kemenperin memfasilitasi 10 industri kecil dan menengah (IKM) kerajinan lokal mengikuti pameran ternama kelas dunia, yaitu Pameran Ambiente di Messe Frankfurt, Jerman, pada 26-30 Januari 2024.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengatakan 10 IKM untuk ikut serta dalam Pameran Ambiente 2024. Para penerima fasilitas tersebut, yaitu Grandis Home, Bana Andaru Nusantara, Yogya Indo Global, Jawa Classic, Alam Cipta Karya, Hasibuan Design, Abbacraft Multi Kreasi, Art Classic Indonesia, Indorisakti, dan Siji Lifestyle.

Reni mengungkapkan dengan pameran tersebut para pelaku IKM berhasil mendapatkan penawaran produk dari para pembeli potensial yang berasal dari Asia, Eropa, maupun Amerika dengan nilai permintaan mencapai 457 ribu dolar AS dan nilai penawaran sebesar 775 ribu dolar AS.

“Hal ini menunjukkan bahwa Pameran Ambiente membantu meningkatkan ekspor industri kerajinan dan home decor,” kata Reni.

Baca juga: Penawaran produk IKM pada pameran di Jerman capai 775 ribu dolar AS
Baca juga: Kemenperin gelar pelatihan operator sewing dan servis sepeda motor
Baca juga: Kemenperin bangun fasilitas produksi obat bahan alam


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024