Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut gelombang kritik dari komunitas akademik sejumlah kampus saat ini menunjukkan demokrasi Indonesia sedang berada pada jurang yang dalam.

"Saya hanya ingin menyampaikan saja, demokrasi kita ada pada jurang. Maka, masyarakat sipil, tokoh masyarakat, agama, budayawan mengingatkan, termasuk kampus. Kampus itu punya kebebasan mimbar akademik. Maka, kalau mereka menyuarakan, maka nuraninya yang ada," kata Ganjar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Usai menghadiri acara di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu, Ganjar menegaskan bahwa perguruan tinggi di tanah air memiliki kebebasan akademik untuk menyuarakan pandangan mereka. Hal itu tidak boleh diintervensi dengan meminta kampus untuk menyanjung pemerintah, tegas Ganjar.

Selain itu, dia juga mengkritik adanya intervensi dari pemerintah terhadap rektor-rektor yang diminta membuat pernyataan dukungan kepada pemerintah, meskipun rektor tersebut sebenarnya tidak setuju.

Baca juga: Mahfud sebut kebebasan mimbar akademik harus tetap dihormati

"Para profesor mengatakan, aku mau cari apalagi kalau soal ini? Maka, kalau ada yang diperintah untuk membuat tandingan statement untuk dukungan kepada pemerintah, menurut saya telat, dan membelokkan sebuah kejujuran dan fakta itu akan menyakitkan buat menunjukkan sebuah kebenaran," ujar Ganjar.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Masa kampanye Pilpres 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Komunitas akademik Undip sampaikan sikap terkait situasi politik
Baca juga: Dekan Fisipol UGM: Petisi kampus pengingat agar pemilu 2024 demokratis

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024