Bangkok (ANTARA) - Thailand dan Kamboja sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis yang diharapkan akan membuka lebih banyak peluang baru untuk bekerja lebih erat.

Kesepakatan tersebut terwujud melalui penandatanganan lima nota kesepahaman (MoU) antara Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Thailand Srettha Thavisin dan Perdana Menteri Kamboja Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet pada Rabu.

Lima nota kesepahaman tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang termasuk pengurangan risiko bencana dan tanggap darurat, kerja sama akademik, ilmu pengetahuan dan teknologi, transit barang dan perdagangan serta investasi.

Penandatanganan juga melibatkan sejumlah kementerian, Bank Ekspor-Impor Thailand dan Kamar Dagang Kamboja, departemen bea cukai dan Dewan Perdagangan.

Sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman tersebut, Thailand akan membuka konsulat jenderal baru di Siem Reap, sementara Kamboja akan membuka konsulat jenderal baru di Songkhla akhir tahun ini.

Lebih lanjut, kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama keamanan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas, khususnya di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja.

Perdana Menteri Thailand pun meyakinkan Perdana Menteri Hun Manet bahwa Thailand mempunyai kebijakan untuk tidak mengizinkan siapa pun menggunakan Thailand sebagai platform untuk campur tangan dalam urusan dalam negeri atau melakukan kegiatan yang merugikan terhadap negara-negara tetangga.

Terkait pengembangan kawasan perbatasan, kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerja sama eksploitasi sumber daya hidrokarbon.

Thailand dan Kamboja juga berjanji untuk membuat perbatasan mereka bebas dari ranjau darat yang bertujuan untuk membuat kawasan perbatasan aman bagi masyarakat kedua negara. Kedua negara sepakat akan segera membahas peningkatan pos pemeriksaan lintas batas yang masih tertunda serta membentuk Komisi Perbatasan Bersama (JBC) sesegera mungkin.

Tak sampai di situ, kedua negara sepakat untuk mencari cara untuk memudahkan wisatawan melakukan perjalanan lintas batas dan mengunjungi tempat-tempat menarik di Thailand dan Kamboja, serta negara-negara tetangga lainnya dalam satu perjalanan di bawah kampanye “Six-Countries, One Destination”.

Sumber : TNA-OANA
Baca juga: Kamboja akan "lockdown" area perbatasan dengan Thailand
Baca juga: Kamboja pesan 3.000 lebih peti mati ke Thailand
Baca juga: Kamboja akan selidiki penculikan aktivis asal Thailand


Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024