Beijing (ANTARA) - Menjelang Tahun Baru Imlek, destinasi-destinasi wisata dan bisnis pariwisata di China bersiap menyambut lonjakan wisatawan yang berlibur dengan memperkenalkan berbagai kebijakan preferensial dan meningkatkan layanan mereka.

Untuk menyongsong liburan Festival Musim Semi, yang biasanya merupakan periode yang menguntungkan bagi pendapatan pariwisata, berbagai objek wisata di lebih dari belasan daerah setingkat provinsi di China memperkenalkan potongan harga tiket atau bahkan akses gratis untuk menarik para wisatawan. Libur Festival Musim Semi tahun ini akan berlangsung mulai 10 hingga 17 Februari 2024.

Daerah-daerah itu mencakup mulai dari pusat wisata es dan salju Heilongjiang hingga Pulau Hainan yang hangat, dan area pesisir Fujian hingga wilayah pedalaman Xinjiang yang luas.

Di Provinsi Sichuan, China barat daya, misalnya, beberapa kebijakan, seperti "beli satu gratis satu" terkait tiket masuk ke sejumlah objek wisata milik negara berperingkat 4A ke atas, diterapkan hingga akhir Maret di Aba, Ganzi, dan Liangshan, yang semuanya merupakan prefektur otonom etnis minoritas, serta Kota Panzhihua.

Tiket masuk gratis juga ditawarkan di sejumlah objek wisata milik negara berperingkat di bawah 4A, peringkat tertinggi kedua dalam sistem penilaian objek wisata lima tingkat di China, di daerah-daerah tersebut.

Di Jiangsu, China timur, otoritas kebudayaan dan pariwisata meluncurkan serangkaian inisiatif terkait periode liburan selama delapan hari tersebut yang dirancang untuk memberikan manfaat bagi warga setempat dan wisatawan.

Inisiatif-inisiatif itu mencakup jam operasional normal di museum, galeri, perpustakaan, dan fasilitas budaya publik lainnya, dan kebijakan bebas biaya di sejumlah objek wisata terkemuka seperti Humble Administrator's Garden, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO.

Berbagai upaya kolektif dalam penyusunan insentif bagi wisatawan selama periode liburan Festival Musim Semi dirancang untuk menciptakan sinergi dan menggenjot ekonomi pariwisata di setiap daerah sembari mendorong pembangunan yang terkoordinasi di seluruh China, papar Wang Peng, wakil peneliti di Akademi Ilmu Sosial Beijing.

Dengan periode libur Tahun Baru Imlek yang lebih lama dari biasanya, diperkirakan bahwa potensi pasar wisata di China akan semakin melejit.

Terkait periode liburan mendatang itu, data dari Ctrip, platform perjalanan daring, menunjukkan bahwa jumlah pemesanan perjalanan dalam negeri membukukan pertumbuhan lebih dari tujuh kali lipat secara tahunan (year on year), sementara jumlah pemesanan perjalanan masuk (inbound) dan keluar (outbound) mengalami peningkatan lebih dari 10 kali lipat.

Menurut Administrasi Imigrasi Nasional China, diperkirakan bahwa China Daratan akan mencatatkan rata-rata perjalanan penumpang inbound dan outbound harian sebesar 1,8 juta selama periode liburan Festival Musim Semi, menandai peningkatan sekitar 3,3 kali lipat dibandingkan tahun lalu, dan pulih ke tingkat prapandemi pada 2019.

Bisnis-bisnis di industri pariwisata China semakin gencar berupaya memenuhi permintaan para pelancong China yang terus berkembang. Sejumlah pengamat industri menilai adanya tren ganda terkait perjalanan dalam negeri dan internasional pada tahun ini, yakni lonjakan kegiatan terkait es dan salju serta meningkatnya minat terhadap retret kesehatan.

"Dirancang khusus untuk liburan keluarga saat Festival Musim Semi, kami memperkenalkan paket-paket destinasi yang paling banyak diminati seperti Prancis, Italia, Swiss, Australia, Selandia Baru, Islandia, dan Kenya," tutur Han Jie, CEO Aoyou, agen perjalanan daring China.

"Mengantisipasi periode puncak perjalanan mendatang, perusahaan kami telah melakukan berbagai persiapan lebih awal dengan menjamin sumber daya penerbangan dan akomodasi hotel di luar negeri. Hal ini memastikan kelancaran pengalaman perjalanan bagi para pelanggan kami," imbuh Han.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2024