Chicago (ANTARA) - Jaksa penuntut Michigan menggambarkan Jennifer Crumbley (45) sebagai seorang ibu yang lalai, mengabaikan indikasi bahwa putranya yang masih remaja sedang mengalami krisis, tidak pernah memberinya pertolongan, dan tetap membelikannya pistol kaliber 9 mm.

Juri yang terdiri dari 12 orang pada Selasa (6/2) memutuskan bahwa ibu dari pelaku penembakan di sebuah sekolah menengah atas (SMA) yang terletak sekitar 72 kilometer sebelah utara Detroit, Negara Bagian Michigan, Amerika Serikat (AS), bersalah atas empat dakwaan pembunuhan tidak disengaja.

Media setempat pada Selasa (6/2) melansir bahwa hal itu menandai pertama kalinya di AS orang tua dianggap bertanggung jawab secara pidana atas tindakan anak-anaknya.

Ethan Crumbley, yang saat itu berusia 15 tahun, melepaskan tembakan di dalam sekolahnya, Sekolah Menengah Atas Oxford, pada 30 November 2021, menewaskan empat siswa dan melukai tujuh lainnya. Orang tua Ethan ditangkap setelah polisi melakukan pengejaran selama berhari-hari.

Para juri di pengadilan Circuit Court Oakland County berunding selama 11 jam sebelum mencapai putusan tersebut. Jennifer Crumbley akan dijatuhi hukuman pada 9 April dan dapat menghadapi hukuman hingga 15 tahun penjara.

Vonis ini juga menetapkan sidang atas suaminya, James, yang dijadwalkan dimulai pada 5 Maret. Saat ini, putra mereka Ethan menjalani hukuman seumur hidup atas kematian empat siswa dalam penembakan tersebut.

Dalam vonis bersalah itu juri menilai Jennifer Crumbley menyimpan senjata api dan amunisi dengan cara yang memungkinkan pelaku penembakan memiliki akses ke senjata tersebut dan sangat lalai dalam tindakannya, seperti dilansir media setempat.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024