Changchun (ANTARA) - Perdagangan makanan laut di Hunchun, China menjelang Tahun Baru Imlek berkembang pesat, sehingga kota itu dijuluki sebagai "ibu kota kepiting raja" oleh para warganet meskipun kota tersebut terkurung oleh daratan.

Sebelum 2017, para pedagang makanan laut di kota itu biasanya melakukan impor melalui beberapa pelabuhan di Korea Selatan atau Jepang. Namun, semuanya berubah pada 2017 dengan dibukanya rute pengangkutan laut-darat baru yang menghubungkan kota pedalaman itu dengan Semenanjung Kamchatka dan Pelabuhan Zarubino di Rusia.

Hal itu yang secara drastis mengurangi biaya terkait impor makanan laut, menjadikannya pilihan yang lebih layak dan terjangkau.

Setiap hari, truk-truk yang penuh dengan produk impor segar memasuki kota tersebut melalui pos pemeriksaan darat yang berbatasan dengan Rusia. Toko-toko makanan laut memenuhi kawasan sentral bisnis di pusat kota Hunchun, Provinsi Jilin, China.

Kepiting raja Rusia yang juga dikenal sebagai kepiting Kamchatka merupakan produk unggulannya.

"Selain pembelian secara langsung di toko, pembelian kepiting juga dapat dipesan melalui akun toko tersebut melalui platform livestreaming. Kami menjual ratusan kepiting setiap harinya," kata pemilik toko makanan laut setempat Wang Kaichao.

Dia mengatakan bahwa melalui jaringan logistik kereta atau penerbangan, para pedagang grosir di Hunchun dapat menjanjikan pengiriman kepiting segar pada hari yang sama kepada pembeli di Beijing, yang berjarak sekitar 1.500 kilometer.

Kumpulan foto yang menunjukkan para turis memegang kepiting raja kolosal atau menikmati hidangan laut telah membantu melambungkan nama Hunchun menjadi terkenal di dunia maya.

Sambil mempromosikan status selebritas barunya sebagai "ibu kota kepiting raja", Hunchun mendorong e-commerce lintas perbatasan dan industri pengolahan makanan laut.

Pada 2023, nilai output industri pengolahan makanan laut di Hunchun melonjak 20,4 persen secara tahunan (year on year) mencapai 1,4 miliar yuan (1 yuan = Rp2.187) atau sekitar 195 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.734).

Kota itu berencana membangun sebuah kawasan industri makanan laut segar dengan jangkauan bisnis ke negara-negara Asia Timur Laut. Setelah rampung, kawasan tersebut diharapkan dapat memiliki kapasitas penyimpanan langsung sementara sebesar 500 ton produk segar dan kapasitas penyimpanan dingin hingga 30.000 ton makanan laut.

Penanggung jawab Yanbian Hasang Fishery Import & Export Co., Ltd. Zhu Xiaodan mengatakan bahwa bisnis perusahaan itu diuntungkan oleh perkembangan perdagangan makanan laut di Kota Hunchun.

Perusahaan tersebut perlu mengoptimalkan layanan logistik makanan lautnya guna memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap produk makanan laut segar di seluruh China.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024