Proyek LNG Abadi diperkirakan akan mencapai volume produksi LNG tahunan sebesar 9,5 juta ton.
Ambon (ANTARA) - Perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela Ltd memperkirakan volume produksi Liquified Natural Gas (LNG) pada lapangan abadi Blok Masela, Maluku dapat mencapai sebesar 9,5 juta ton per tahun.

"Proyek LNG Abadi diperkirakan akan mencapai volume produksi LNG tahunan sebesar 9,5 juta ton, dan diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia, Jepang, dan negara-negara Asia lainnya," ujar President Director INPEX Masela Ltd Kenji Hasegawa dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Rabu.

Hal itu dikatakannya dalam Focus Group Discussion (FGD) Abadi LNG Project Overview and Updates antara SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela Ltd.

Kenji Hasegawa mengatakan dalam pengembangan dan pengelolaan LNG di Blok Masela, Maluku, pihaknya berkomitmen INPEX Masela Ltd untuk menjalankan proyek dengan efisiensi dan mengutamakan prinsip HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) dan kualitas.

"Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan SKK Migas sangat penting untuk kesuksesan proyek ini," ujar Hasegawa.

Dia juga mengungkapkan rencana ke depan proyek, INPEX Masela Ltd dan mitranya (PT Pertamina Hulu Energi Masela dan PETRONAS Masela Sdn Bhd) akan melanjutkan operasi termasuk beberapa kegiatan di lokasi serta mempersiapkan pekerjaan FEED (Front-End Engineering Design).

Para pihak akan melanjutkan proyek dengan tujuan mencapai Final Investment Decision (FID) dan memulai produksi pada tahap awal setelah menyelesaikan persiapan yang diperlukan.

Selain itu, harapannya adalah proyek ini akan menyediakan pasokan energi bersih yang stabil dalam jangka panjang. Hal ini diwujudkan melalui optimalisasi sumber daya sehingga pengembangan dapat dilaksanakan secara efisien.

Komponen Carbon capture and storage (CCS) proyek juga menjadi elemen penting dalam upaya mencapai tujuan nol emisi CO2 pada tahun 2060 dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah timur Indonesia.

LNG sendiri merupakan gas bumi yang telah didinginkan sampai suhu -162 derajat Celsius, mengubahnya dari gas menjadi bentuk cair dan mengurangi volumenya sampai 600 kali lebih kecil. Proses inilah yang membuat gas bumi jadi lebih mudah untuk disimpan dan didistribusikan.

Dengan LNG, emisi CO2 dapat berkurang sekitar 25 persen, emisi NOX berkurang 90 persen, tidak ada emisi sulfur, debu, dan partikel lain.

Meski sekilas namanya tampak sama, ternyata perbedaan LNG dan LPG sangatlah besar. Tak hanya dari sisi singkatan, fungsi dan LNG dan LPG cukup berbeda.

LNG adalah gas alam yang diubah menjadi cair dengan cara didinginkan hingga minus 161 derajat Celsius dan secara fungsi digunakan sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik dan bahan baku industri.

Sedangkan Liquified Petroleum Gas (LPG) adalah jenis gas bumi yang bentuk aslinya telah cair dan sifatnya amat mudah terbakar. Fungsi dari LPG biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti memasak.
Baca juga: Pertamina dan Petronas resmi gantikan Shell di Blok Masela
Baca juga: SKK Migas pastikan terlibat langsung kembangkan LNG abadi Blok Masela

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024