Setelah semua selesai dilakukan survei, maka menunggu instruksi dari pihak keamanan jika diperbolehkan terbang, saat itu juga BBM diterbangkan.
Jayapura (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Maluku Papua menyebutkan perkembangan pasokan bahan bakar minyak (BBM) satu harga ke Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah menunggu proses survei lokasi terdapat pada dua titik lembaga penyalur.

Executive General manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Sunardi, di Jayapura, Jumat, mengatakan terkait dengan lembaga penyalur BBM satu harga di Intan Jaya itu, sudah ada permintaan dari bupati setempat.

“Dimana ada dua titik yang sebenarnya sudah siap untuk dikirimkan karena sudah diresmikan, namun karena ada kendala aspek keamanan,” katanya pula.

Menurut Sunardi, pihaknya telah mengirim tim untuk melakukan survei terlebih dahulu sebelum dilakukan pengiriman BBM ke lokasi tersebut.

“Jadi survei lokasi ini harus dilakukan guna mengetahui tarif ongkos angkut, jarak lembaga penyalur dengan bandara terdekat serta kondisi jalan,” ujarnya.

Dia menjelaskan jika kemahalan bisa berbahaya karena ini terkait dengan BBM satu harga, sehingga semua harus diukur dari jaraknya, kondisi bandara, jalan menuju lembaga penyalur dan tidak hanya aspek itu saja lalu kelayakan sarana prasarana fasilitas.

“Jika jalannya jelek pasti harga angkutan berbeda kemudian termasuk pesawat juga, dan itu yang harus dipastikan sehingga hasil survei nantinya menghasilkan tarif ongkos angkut,” katanya lagi.

Dia menambahkan, setelah semua selesai dilakukan survei, maka menunggu instruksi dari pihak keamanan jika diperbolehkan terbang maka saat itu juga BBM diterbangkan.
Baca juga: Pemerintah target bangun 100 lembaga penyalur BBM Satu Harga di 2024
Baca juga: Pertamina Papua optimis selesaikan 150 titik BBM satu harga akhir 2024


Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024