Alhamdulillah berarti semua masukan didengarkan
Kabupaten Bogor, Jabar (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku bersyukur terhadap komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak berkampanye karena menunjukkan masukan masyarakat telah didengar.

"Alhamdulillah berarti semua masukan didengarkan," kata Ganjar usai berkampanye di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Walaupun demikian, Ganjar sempat mengatakan bahwa berdasarkan fakta, data, dan jejak digital, justru menunjukkan hal berbeda dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi.

"Ada data, ada fakta, ada jejak digital yang berkali-kali keluar dan berkali-kali direvisi. Maka saya katakan kalaulah kemudian statement-staterment (pernyataan-pernyataan) yang pernah muncul itu keliru, sampaikan dengan cara yang gentle, siapa pun itu kalau itu adalah koreksi-nya," kata Ganjar di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2).

Ganjar pun bicara soal peribahasa orang Jawa yang jangan plin-plan dalam kata maupun perbuatan. Ia juga menyinggung soal sikap plin-plan atau tak punya pendirian ketika menyampaikan sesuatu, termasuk dalam perkataan dan perbuatan yang tak sejalan.

"'Besok dhele, sore tempe', (besok kedelai, sore tempe) enggak bisa. Maka begitu kita berbeda-beda terus, maka sulit rakyat mempercayai itu. Berlaku untuk siapa pun," tegas Ganjar.

Sementara calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan bahwa dirinya tidak akan menilai secara langsung terhadap pernyataan Jokowi yang tidak akan berkampanye.

"Sebagai kontestan, saya tidak akan menilai itu secara langsung," kata Mahfud usai acara Tabrak, Prof! di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (7/2).

Baca juga: Jokowi tegaskan tidak akan ikut kampanye Pemilu 2024

Baca juga: Timnas AMIN ingin Jokowi jadi teladan selama Pilpres 2024


Walaupun demikian, Mahfud menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai kegiatan Jokowi selama masa kampanye, termasuk berkampanye atau tidak.

"Anda saja yang menilai apakah itu kampanye atau bukan," kata mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) tersebut.

Presiden RI Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut berkampanye mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di sisa masa kampanye Pemilu 2024.

"Yang bilang siapa? Jika pertanyaannya apakah saya akan kampanye, saya jawab tidak, saya tidak akan berkampanye," tegas Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Gerbang Tol Limapuluh, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Rabu (7/2).

Jokowi menegaskan kembali bahwa apa yang disampaikan beberapa waktu lalu tentang Presiden boleh berkampanye adalah menyampaikan ketentuan undang-undang.

"Ini saya ingin tegaskan kembali pernyataan saya sebelumnya bahwa Presiden memang diperbolehkan untuk berkampanye dan juga sudah pernah saya tunjukkan bunyi aturannya," kata Jokowi.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, masa tenang pada tanggal 11—13 Februari, dan hari-H pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024