Bandarlampung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung mencatat sejumlah lokasi di empat kecamatan terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur kota ini pada Sabtu dini hari.

"Dampak dari hujan semalam membuat ada beberapa titik tergenang banjir, seperti di Kecamatan Wayhalim, Labuhan Ratu, Rajabasa, dan Kedamaian," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandarlampung Wakhidi di Bandarlampung, Sabtu.

Dia mengatakan banjir yang terjadi di lokasi tersebut bukan hanya disebabkan oleh intensitas air hujan yang lebat namun juga karena banyak sampah yang dibuang sembarangan ke saluran air oleh masyarakat.

"Jadi banyaknya sampah ini membuat air pun menjadi terhambat dan meluap saat hujan lebat," kata dia.

Baca juga: Banjir di Kabupaten Demak mulai surut

Namun begitu, kata dia, dampak dari hujan lebat tersebut saat ini sudah teratasi oleh personel BPBD Bandarlampung yang melakukan penyedotan air sehingga genangan air berkurang dan surut.

"Kami mengimbau agar masyarakat tak membuang sampah sembarangan, terlebih saat ini telah memasuki musim penghujan. Ini sudah kami sampaikan juga pada RT agar warganya tak buang sampah sembarangan dan selalu mengontrol, terutama pada lokasi yang sering tergenang air," kata dia.

Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengatakan dalam upaya mengantisipasi banjir akibat hujan deras, telah dilakukan berbagai langkah, salah satunya Program Grebek Sungai.

"Program Grebek Sungai ini masih terus berjalan, ada juga kegiatan kerja bakti bersama-sama, dengan harapan tidak terjadi banjir di kota ini saat hujan turun," kata dia.

Namun begitu, dia mengakui bahwa terdapat satu lokasi yang terjadi banjir karena tanggul di daerah itu jebol.

"Nah ada informasinya tanggul jebol, nanti itu kami perbaiki agar tidak terjadi banjir lagi," kata dia.

Baca juga: Puluhan rumah warga OKU Sumsel terendam banjir
Baca juga: BPBD Lampung petakan sawah berisiko terdampak banjir
Baca juga: Empat kabupaten di Pulau Sumbawa diterjang banjir

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024