Jakarta (ANTARA) - Sejumlah akademisi dan tokoh keagamaan yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) mempertimbangkan untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna menyampaikan gagasan mereka menjelang masa pencoblosan Pemilu 2024.

"Jadi dipertimbangkan, melihat perkembangan situasi saat ini bisa bertemu sebelum juga bisa setelah masa pencoblosan nanti," kata Anggota GNB Alissa Wahid saat konferensi pers bertajuk "Gerakan Nurani Bangsa Pemilu 2024" di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, gagasan yang dirumuskan itu tak sekadar disampaikan, tetapi meminta komitmen dari Jokowi selaku kepala negara terkait penyelenggaraan dan pelaksanaan Pemilu 2024.

Pihaknya menilai komitmen dari presiden itu penting karena hasil pemilu tak hanya ditentukan berdasarkan legalitas, tetapi juga menuntut adanya legitimasi kuat bersumber dari kepercayaan publik.

Setidaknya ada sembilan poin gagasan dirumuskan GNB. Pada poin ketujuh yang ditujukan khusus untuk presiden, berbunyi presiden diharapkan menunjukkan integritas, baik melalui sikap pribadi maupun dalam pengambilan keputusan dan kebijakan pada masa Pemilu 2024.

Baca juga: GNB: Etika dan nurani jadi fondasi ciptakan Pemilu 2024 bermatabat

Kemudian, presiden bertanggung jawab untuk memerintahkan TNI dan Polri sebagai alat negara yang dipersenjatai menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta keamanan negara dalam koridor keadilan dan perlindungan rakyat.

Selanjutnya, presiden juga bertanggungjawab untuk memerintahkan segenap aparatur sipil negara menjaga dan menunjukkan netralitas dalam Pemilu 2024 sehingga tidak terjadi penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan di tengah kehidupan masyarakat.

"Selain itu GNB juga sudah melayangkan permohonan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk bertemu tapi sayang sekali belum menemukan tanggalnya," ujarnya.

GNB merupakan perkumpulan akademisi, tokoh keagamaan dan budayawan yang berkonsentrasi untuk menciptakan Pemilu 2024 jujur, adil, damai, dan bermartabat dengan mengedepankan etika dan hati nurani kenegarawanan.

GNB beranggotakan Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Prof Quraish Shihab, KH AMustofa Bisri, Kardinal Ignatius Suharyo, Pemdeta Gomar Gultom, Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera, AA Yewangoe, Omi Komaria Nurcholish Madjid, Karlina Supelli, Makarim Wibisono, Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid, Slamet Rahardjo, Komaruddin Hidayat, Amin Abdullah, Erry Riyana Hardjapamekas, Frans Magnis Suseno, Ery Seda, Jacky Manuputty, Laode M. Syarief, Setyo Wibowo, dan Lukman Hakim Saifuddin.

Sebelumnya, GNB telah bertemu dengan berbagai tokoh dan sesepuh bangsa, di antaranya Wakil Presiden RI KH Makruf Amin, Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla guna membahas segala sesuatu untuk menciptakan Pemilu 2024 jujur, adil, damai, dan bermartabat.

Baca juga: GNB-KPU hasilkan kesepakatan pemilu yang berlegitimasi kokoh
Baca juga: Gerakan Nurani Bangsa sampaikan Amanat Ciganjur kepada Wapres Ma’ruf

 

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024