Karena permukiman semakin padat, maka limbahnya juga bertambah, sehingga harus diolah terlebih dahulu sebelum masuk ke badan air
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelesaikan sistem pengelolaan air limbah domestik-terpusat (SPALD-T) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Dengan dikembangkannya sistem pengelolaan air limbah (SPAL) skala perkotaan, pencemaran badan air akibat air limbah domestik dapat diminimalisir, serta memberikan nilai tambah berupa air bersih untuk penyiraman taman-taman dan ruang publik kota," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Minggu.

Menurut Basuki, tujuan utamanya adalah untuk kualitas lingkungan yang lebih baik, karena permukiman semakin padat maka limbahnya juga bertambah, sehingga harus diolah terlebih dahulu sebelum masuk ke badan air.

Pembangunan SPALD-T Kota Makassar merupakan bagian dari Program Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) untuk meningkatkan pelayanan air limbah terpadu pada kawasan perkotaan dengan kapasitas 16.000 m3/hari.

Pembangunan SPAL domestik di Kota Makassar dinilai efektif karena menggunakan sistem moving bed biofilm reactor (MBBR) dengan mereduksi biological oxygen demand, denitrifikasi dan mengurangi nitrogen.

Dengan demikian, efluen yang dihasilkan dapat memenuhi baku mutu sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor. P. 68/MenLHK/Sekjen/Kum.1/8/2016 tentang baku mutu air limbah domestik, antara lain kadar BOD di bawah 30 mg/liter.

Pengembangan SPALD-T Kota Makassar mulai dikerjakan pada November 2020 meliputi pembangunan IPAL berkapasitas 16.000 m3/hari, pembangunan 1 unit rumah pompa, jaringan air perpipaan sepanjang 9,6 km, serta pemasangan sambungan rumah dan sambungan area komersil.

Saat ini, konstruksi SPALD-T Kota Makassar telah selesai konstruksi dan siap beroperasi untuk mendukung layanan sanitasi masyarakat Kota Makassar.

Pembangunan SPALD-T dimulai dari pematangan lahan (lokasi) yang didanai dari APBD Kota Makassar, dilanjutkan pembangunan IPAL domestik dan jaringan perpipaan melalui Program Metropolitan Sanitation Managemen Investment Project (MSMIP) dengan dana loan Asian Development Bank (ADB).

Kemudian, pemasangan 74 sambungan rumah dan 25 sambungan komersial bersumber dari APBN dan akan dilanjutkan oleh Pemkot Makassar hingga tercapai target layanan 14.000 sambungan yang terbagi menjadi 8.400 sambungan domestik dan 5.600 sambungan komersil.

SPALD-T Kota Makassar dibangun di atas lahan seluas 2,37 hektare yang berlokasi di kawasan Losari, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate. Diharapkan dengan terbangunnya IPAL domestik terpusat ini tidak hanya dapat melayani 41.000 jiwa masyarakat Kota Makassar, tetapi juga untuk menjaga kualitas air tanah dan air baku, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta sebagai sarana edukasi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu pencemaran lingkungan.

Baca juga: Menteri PUPR targetkan IPAL dan TPST di IKN beroperasi Agustus 2024
Baca juga: Kementerian PUPR targetkan IPAL Pekanbaru rampung Agustus tahun ini
Baca juga: Menteri PUPR: IPAL Krukut berikan nilai tambah untuk Jakarta

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024