Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Abdul Kahar menyatakan pihaknya pada tahun ini akan meningkatkan kualitas sasaran dan inovasi Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka.  

“Kami terus berkomitmen meningkatkan akses pendidikan dasar, menengah, dan tinggi untuk mempercepat pembangunan sumber daya manusia unggul yang salah satunya melalui KIP Kuliah Merdeka,” katanya dalam webinar Sosialisasi Pendaftaran KIP Kuliah Merdeka di Jakarta, Senin.

Abdul menyebutkan peningkatan kualitas dan inovasi tersebut di antaranya adalah menambah kuota penerima KIP Kuliah Merdeka menjadi 200.000 penerima.

Secara total KIP Kuliah tahun ini akan menyasar 985.577 penerima yang terdiri dari 200.000 mahasiswa penerima baru dan sisanya adalah mahasiswa penerima KIP Kuliah on going serta mahasiswa penerima bantuan biaya pendidikan on going.  

Abdul mengatakan pihaknya terus meningkatkan kuota penerima baru KIP Kuliah sejak 2022 sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pemerataan akses pendidikan tinggi.  

Selain menambah kuota penerima, data calon penerima KIP Kuliah tahun ini juga diintegrasikan secara lebih baik dengan Pusdatin Kemendikbudristek terutama untuk data ekonomi calon penerima sebagai upaya peningkatan ketepatan sasaran.

Kemudian, Kemendikbudristek turut meningkatkan layanan KIP Kuliah Merdeka melalui pengembangan Monitoring Proses Pencairan.

Terakhir, Kemendikbudristek menyediakan layanan penyaluran biaya hidup melalui layanan keuangan digital (fintech) yang akan diujicoba bagi mahasiswa baru pada semester gasal tahun akademik 2024/2025.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menjelaskan anak-anak Indonesia harus diberikan kesempatan untuk melanjutkan kuliah pada program studi unggulan di kampus-kampus terbaik di seluruh Indonesia termasuk dari keluarga miskin dan rentan.

Oleh sebab itu, ia berharap KIP Kuliah Merdeka berjalan lebih baik dan senantiasa memberi harapan bagi generasi muda Indonesia dari seluruh pelosok negeri untuk menggapai pendidikan tinggi.

Menurut Suharti, menempuh pendidikan tinggi menjadi salah satu upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan demi Indonesia yang lebih sejahtera di masa depan menuju Indonesia Emas tahun 2045.

“Diutamakan orang pertama dari keluarga miskin/rentan miskin yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Tidak perlu khawatir, karena dijamin pembiayaan pendidikan sampai lulus sesuai jangka waktu pemberian KIP Kuliah Merdeka,” katanya.

Baca juga: Kemendikbudristek: Kuota KIP Kuliah 2024 capai 985.577 mahasiswa

Baca juga: Presiden Jokowi: KIP hadir agar tak ada anak putus sekolah

Baca juga: Sebanyak 460 mahasiswa Poliban raih pencairan beasiswa KIP Kuliah

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024