Kita ingin UGM berperan lebih banyak dalam mencerdaskan bangsa dan masyarakat yang menggunakan platform UGM Online
Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadirkan platform pembelajaran dalam jaringan (daring) "UGM Online" sebagai sarana penyebaran ilmu pengetahuan yang dapat diakses masyarakat luas.

"UGM Online merupakan celah dan peluang untuk kita dapat menyuarakan atau menyebarkan ilmu bukan hanya kepada mahasiswa tapi ke seluruh masyarakat Indonesia dan dunia," ujar Rektor UGM Prof Ova Emilia dalam keterangannya di Yogyakarta, Senin.

Baca juga: Guru Besar UGM: AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru

Platform pembelajaran daring terbuka tersebut, ujar Ova, menawarkan berbagai macam program pembelajaran, mulai dari kredensial mikro (micro-credential), mata kuliah daring terbuka penuh (MOOCs), hingga kursus modular (modular course).

Menurut dia, platform itu dirancang untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas kepada masyarakat luas, baik di Indonesia maupun di luar negeri (SDGs 4: Quality Education).

"Kita ingin UGM berperan lebih banyak dalam mencerdaskan bangsa dan masyarakat yang menggunakan platform UGM Online," kata dia.

Dengan proses pembelajaran yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan peserta, menurut Ova, UGM Online membuka kesempatan lebih luas dalam penyebaran nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)

"Nilai-nilai SDGs dapat ditularkan bukan hanya kepada generasi muda yang sempat belajar bertatap muka dengan dosen di UGM tetapi dapat disebarkan lebih luas lagi ke seluruh daerah-daerah, sehingga kepentingan dari nilai yang ada pada SDGs ini dapat tersampaikan lebih luas lagi," ujarnya.

Baca juga: UGM akan evaluasi kerja sama pinjaman daring untuk pembayaran UKT

Direktur Direktorat Kajian dan Inovasi Akademik UGM Hatma Suryatmojo menambahkan platform UGM Online merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang menawarkan berbagai kursus dari berbagai bidang studi, mulai dari ilmu pengetahuan alam, teknik, kedokteran, hingga humaniora.

Dengan akses yang mudah melalui perangkat seluler atau komputer, kata Hatma, pengguna dapat mengikuti kursus sesuai dengan kebutuhan dan minat masing-masing.

Menurut dia, terdapat tiga model kursus pada UGM Online yaitu kursus umum, gratis, dan berbayar.

"Pada tahap rintisan ini terdapat 60 jenis kursus di UGM online, dan selama masa promosi ini diikuti oleh 2.223 peserta umum dan 728 mahasiswa," kata dia.

Hatma berharap, UGM Online menjadi platform pembelajaran terbuka yang bermanfaat bagi masyarakat luas sehingga meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan memberikan manfaat bagi masyarakat untuk belajar sekaligus mengembangkan kompetensi dan skill.

Baca juga: Pakar UGM sebut Pemilu 2024 pertaruhan kualitas demokrasi di Indonesia

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024