Tianjin (ANTARA) - Seiring dengan dimulainya Tahun Naga, Ivan Chin, pebisnis asal Singapura mengincar peluang bisnis lebih lanjut di China.

Chin menjabat manajer umum di Tianjin Haite Aircraft Engineering Co., Ltd., sebuah perusahaan pemeliharaan pesawat kelas atas di Zona Perdagangan Bebas (Free Trade Zone/FTZ) Percontohan Tianjin di Kota Tianjin, China utara.

"Kemahiran saya berbahasa Mandarin membuat saya mendapat kesempatan itu," ujar Chin mengenang kunjungan pertamanya ke China pada 2009 saat dia dikirim untuk memperluas bisnis sebuah perusahaan Singapura tempatnya bekerja.

Industri penerbangan sipil China telah berkembang sangat pesat sejak 2012 di tengah pertumbuhan ekonomi yang solid.

Demi mewujudkan mimpinya di bidang penerbangan, Chin pada 2018 memutuskan untuk mengejar karir di China saat dirinya dipekerjakan oleh perusahaan induk Tianjin Haite.

Keyakinan Chin terhadap pasar China tidak hanya berasal dari perkembangan industri penerbangan di negara itu, tetapi juga dari pengamatan jangka panjangnya terhadap ekonomi dan masyarakat China.

"Saya kebetulan menyaksikan sendiri periode pembangunan yang pesat di China. Dulu, saya biasanya membawa uang tunai saat keluar, tetapi kini sangat nyaman untuk pergi keluar hanya dengan membawa ponsel," ujar Chin.

Dia menambahkan bahwa permintaan perdagangan elektronik (e-commerce) yang meningkat telah mendongkrak pengembangan industri kargo udara.

Chin menuturkan bahwa mengincar potensi bisnis yang ada, Tianjin Haite berfokus pada konversi dari layanan penumpang menjadi layanan kargo.

Sebuah pesawat penumpang biasanya dianggap tua setelah 14 tahun beroperasi, ujarnya. Namun setelah diubah menjadi pesawat kargo, pesawat itu dapat digunakan selama 14 tahun lagi.
 
Ivan Chin (kedua dari kiri) bekerja di Tianjin Haite Aircraft Engineering Co., Ltd. di Kota Tianjin, China utara, pada 15 Januari 2024. (Xinhua/Yang Zichun)   


FTZ Tianjin menawarkan berbagai kebijakan yang menguntungkan, termasuk beberapa kebijakan inovatif yang diperkenalkan oleh pemerintah daerah untuk mendukung ekspansi bisnis dan peningkatan produktivitas Tianjin Haite. Salah satunya adalah diperkenalkannya pernyataan berbasis formulir (form-based declaration) untuk pemeliharaan berikat pesawat di luar negeri, yang dapat menghemat waktu untuk proses perizinan bea cukai

"Perusahaan saya sangat diuntungkan dari kebijakan pemeliharaan berikat itu," kata Chin.

Tahun lalu, China dan Singapura mengumumkan pengaturan pembebasan visa bersama selama 30 hari untuk para pemegang paspor biasa.

Tahun ini menandai peringatan 34 tahun terbentuknya hubungan diplomatik antara China dan Singapura, dan kedua negara selama ini telah meningkatkan pertukaran dan kolaborasi dalam berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan, dan budaya.

"Saya berharap anak-anak saya dapat mengejar karier mereka di China suatu hari nanti, tidak hanya untuk (meraih) peluang dan potensi di pasar China, tetapi juga menemukan akar keluarga mereka di sini," kata Chin.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2024