Banjir sudah berangsur surut hari ini, maka petugas dibantu warga mulai bergotong-royong melakukan pembersihan
Jakarta (ANTARA) - Tim petugas gabungan dan warga mulai bergotong-royong membersihkan material sisa banjir bandang di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Selasa.

“Banjir sudah berangsur surut hari ini, maka petugas dibantu warga mulai bergotong-royong melakukan pembersihan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, material seperti kayu, lumpur, bebatuan, dan sampah rumah tangga yang mengotori tertinggal di sebanyak 1.631 unit rumah, tujuh fasilitas pendidikan, tujuh rumah ibadah sudah mulai dibersihkan hingga petang tadi.

Tidak hanya rumah penduduk, bersama dengan warga petugas gabungan yang terdiri atas personel BNPB, BPBD, Basarnas, dan TNI-Polri itu sudah mulai membersihkan material yang di akses jalan raya dan menyumbat saluran pembuangan air.

Atas kondisi tersebut maka, ia menyebutkan, warga yang sebelumnya mengungsi sudah bisa kembali ke rumah masing-masing. “Namun tetap harus waspada. Banjir susulan bisa terjadi setidaknya seiring adanya potensi hujan intensitas tinggi dua hari ke depan,” katanya.

Hal demikian diungkapkan merujuk hasil analisa BMKG yang melaporkan, hujan intensitas deras disertai kilat atau petir dan angin kencang masih dapat mengguyur wilayah Kabupaten Majalengka dan sebagian wilayah Provinsi Jawa Barat pada Rabu (14/2) dan Kamis (15/2).

"Tim gabungan masih bersiaga di lokasi mengantisipasi banjir susulan," katanya.

Sebelumnya, Pusdalops BNPB melaporkan banjir bandang terjadi akibat Sungai Cipelang tak mampu menampung debit air setelah diguyur hujan deras pada Minggu (11/2) malam.

Banjir tersebut kemudian dengan cepat menggenangi rumah penduduk yang tersebar di enam desa pada Kecamatan Kertajati. Meliputi Desa Palasah, Pakubeureum, Kertawaringin, Kertajati, Bantarjati, dan Babakan dengan ketinggian air lebih dari 80 centimeter.

Sebanyak 5.641 orang warga yang terdampak terpaksa harus mengungsi sementara ke tenda darurat maupun rumah kerabat terdekat.

Banjir juga menggenangi lahan pertanian seluas 715 hektare dan sempat menghambat akses lalu lintas menuju jalan tol Cipali (Indramayu-Majalengka) via gerbang Kertajati.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024