Seoul (ANTARA) - Regulator antimonopoli Uni Eropa (UE) pada  Selasa menyetujui merger bersyarat antara Korean Air Co. dan Asiana Airlines Inc. yang menghilangkan hambatan besar dalam proses konsolidasi antara dua maskapai penerbangan Korea Selatan.

Badan eksekutif Uni Eropa, Komisi Eropa (EC) menyatakan pihaknya memutuskan untuk memberikan persetujuan bersyarat terhadap kesepakatan merger senilai 1,8 triliun won (R21,2 triliun) yang diumumkan pada tahun 2020 setelah meninjau rencana merger yang diajukan oleh maskapai penerbangan.

Komisi tersebut telah menyelidiki hambatan konsolidasi kedua maskapai di tengah adanya kekhawatiran bahwa merger dapat membatasi persaingan di pasar layanan transportasi udara penumpang dan kargo antara Uni Eropa dan Korea Selatan.

Dalam upaya untuk mendapatkan persetujuan Komisi Eropa, perusahaan-perusahaan tersebut memutuskan untuk menjual bisnis kargo Asiana dan mendivestasi rute penerbangan penumpang ke empat kota di Eropa, serta melaporkan langkah perbaikan tersebut kepada komisi pada bulan November.

Korean Air diperkirakan akan menyelesaikan proses seleksi calon pembeli bisnis kargonya sebelum bulan Oktober. Hal itu juga akan membantu pesaingnya, T'Way Air untuk secara bertahap meluncurkan rute baru ke Paris, Roma, Barcelona dan Frankfurt pada paruh kedua.

Jika kedua perusahaan penerbangan tersebut telah menindaklanjuti upaya penjualan bisnis kargo tersebut, barulah badan antimonopoli Uni Eropa memberikan persetujuan penuh.

Adapun kedua perusahaan penerbangan Korea Selatan tersebut harus mendapat persetujuan dari regulator persaingan di pasar-pasar utama jika ingin melakukan merger.

Hingga kini, perusahaan-perusahaan tersebut telah mendapat persetujuan dari 13 negara wilayah dan sedang menunggu persetujuan akhir dari Amerika Serikat.

Sebelumnya, melalui pesan Tahun Baru kepada karyawan perusahaan pada Januari lalu, Ketua dan CEO Korean Air Cho Won-tae mengatakan bahwa perusahaannya akan menyelesaikan akuisisi Asiana Airlines pada tahun 2024 meski prosesnya membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.

Sumber : YONHAP-OANA
Baca juga: Korsel bakal tambah ratusan penerbangan internasional mulai Mei
Baca juga: Korean Air hentikan penerbangan ke Jepang
Baca juga: Kokpit dipenuhi asap, Korean Air mendarat darurat di Bandara Fukuoka
​​​​​​​


Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024