Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo ditutup bervariasi pada Jumat karena dolar meningkat kembali di atas 99 yen, tetapi dengan momentum kenaikan dibatasi oleh aksi ambil untung setelah kenaikan kuat selama dua hari.

Indeks Nikkei 225 merosot 0,16 persen, atau 23,76 poin, menjadi 14.742,42, sementara indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik 0,29 persen atau 3,50 poin menjadi 1.218,98.

"Dengan Nikkei naik lebih dari tiga persen hanya dalam waktu dua hari, tindakan ambil untung dapat diperkirakan," kata penasihat pasar Tachibana Securities Kenichi Hirano.

Investor juga melakukan ambil untung menjelang libur akhir pekan tiga hari di Jepang, dengan sejumlah pasar utama Asia tutup pada Jumat dan pemilu federal Jerman pada Minggu.

"Namun, pergerakan pasar mata uang pada umumnya cenderung mengalahkan faktor-faktor lain," Hirano mengatakan kepada Dow Jones Newswires.

Sebuah pelemahan yen cenderung mengangkat saham pengekspor Jepang seperti Sony dan Toyota, karena membantu membuat mereka lebih kompetitif di luar negeri dan meningkatkan nilai pendapatan asing mereka ketika dipulangkan.

Di pasar uang, dolar dibeli 99,31 yen di perdagangan Asia sore, sedikit turun dari 99,38 yen di New York, tetapi jauh di atas kisaran rendah 98 yen yang terlihat di Tokyo pada Kamis pagi.

Pasar keuangan di Korea Selatan, China, Taiwan dan Hong Kong ditutup pada Jumat untuk hari libur publik. Pasar Jepang akan ditutup pada Senin (23/9).

Pada perdagangan saham di Tokyo, Sony naik 0,23 persen menjadi 2.132 yen, Toyota naik 1,25 persen menjadi 6.480 yen, sementara raksasa elektronik Sharp turun 1,60 persen menjadi 369 yen.

NTT DoCoMo bertambah 0,62 persen menjadi 161.800 yen setelah operator ponsel terbesar di Jepang itu mulai menjual iPhone Apple, yang terakhir dari tiga operator terbesar negara itu yang membawa telepon pintar (smartphone) populer.

Wall Street ditutup bervariasi pada Kamis, mendingin setelah reli pada Rabu menyusul keputusan mengejutkan Federal Reserve untuk mempertahankan program stimulus agresifnya tak berubah, demikian AFP.
(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013