Kagoshima, Jepang (ANTARA) - Gunung berapi di Sakurajima, prefektur Kagoshima, barat daya Jepang, meletus pada Rabu, dengan ketinggian semburan mencapai 5.000 meter di atas kawah puncak untuk pertama kalinya sejak 2020, menurut observatorium cuaca lokal.

Letusan terjadi di kawah Minamidake pada pukul 6.33 waktu setempat, dan ini pertama kalinya semburan mencapai 5.000 meter sejak 9 Agustus 2020, ketika terjadi letusan di kawah yang sama.

Letusan itu menyebabkan bebatuan beterbangan sejauh 1.000 hingga 1.300 meter tetapi tidak ada aliran piroklastik yang dihasilkan, menurut kantor cuaca setempat.

Badan Meteorologi Jepang memperkirakan abu vulkanik akan jatuh di beberapa bagian prefektur Kumamoto, Miyazaki dan Kagoshima.

Gelombang besar pada gunung yang terdeteksi pada Selasa malam telah mereda akibat letusan tersebut, kata kantor itu.

Belum ada laporan mengenai korban cedera dan gedung yang rusak, menurut pemerintah prefektur, sementara Kantor Meteorologi Kagoshima menyatakan tingkat kewaspadaan aktivitas gunung berapi berada pada tingkat tiga, dan mendesak masyarakat untuk tidak mendekati gunung berapi tersebut.

Sumber: KYODO-OANA
Baca juga: Prefektur Shizuoka turut batasi pendakian malam hari di Gunung Fuji
Baca juga: Gunung Sakurajima di Jepang dua kali erupsi
Baca juga: Gunung berapi Jepang erupsi pertama kali dalam 250 Tahun

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024