Baik Shevchenko maupun Griekspoor mengatakan kemenangan tersebut adalah kemenangan "terbesar" atau "terbaik" mereka.
Shevchenko, petenis peringkat 57 dunia berusia 23 tahun, menang 6-4, 1-6, 6-3 yang sekaligus menjadi kemenangan kedua dalam kariernya melawan petenis 10 besar untuk mempersiapkan pertandingan perempat final melawan petenis Bulgaria Grigor Dimitrov.
Dalam pertandingan yang kacau balau, Shevchenko memenangi set pertama dengan ketat 6-4 sebelum menyerah 1-6 pada set kedua. Pada set penentuan petenis Kazakhstan itu memimpin 4-3 sebelum akhirnya menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan.
"Ini kemenangan terbesar dalam karier saya. Saya sangat bangga pada diri saya sendiri," kata Shevchenko, seperti disiarkan AFP, Jumat.
"Tahun lalu, saya memainkan beberapa permainan tenis yang bagus, namun saya membutuhkan pengalaman bermain melawan pemain-pemain top seperti Hurkacz, Rune, (Daniil) Medvedev, Sinner. Sekarang saya mendapatkannya dan saya mencoba mencari cara hari demi hari untuk bermain melawan mereka."
Baca juga: Sinner kerja keras lewati Monfils untuk capai perempat final Rotterdam
Dia memperkirakan menghadapi tantangan yang sangat berbeda saat melawan Dimitrov yang cenderung menggunakan lebih banyak pukulan, sementara petenis Denmark Rune mengandalkan servis keras dan forehand yang kuat.
"Saya tidak begitu tahu bagaimana Anda bisa mempersiapkan diri menghadapi Grigor. Dia memainkan permainan tenis yang gila saat ini," kata Shevchenko.
Sedangkan Griekspoor, peringkat 29 dunia, menunjukkan kualitasnya dalam bertarung dengan menang 7-6(7/5), 6-7(5/7), 7-6(7/4).
"Saya sangat bahagia. Ini kemenangan terbaik dalam hidup saya," kata Griekspoor.
"Inilah alasan saya bermain tenis, memainkan pertandingan-pertandingan seperti ini... Saya sangat bangga dengan apa yang saya lakukan. Ini menunjukkan apa yang bisa saya lakukan," ujar petenis Belanda berusia 27 tahun itu.
Baca juga: Alcaraz tekuk "bajak laut" pada pertandingan pembukanya di Argentina
Baca juga: Nadal mundur dari Qatar Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024
