ada dampak sosial yang perlu diperhitungkan
Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan normalisasi kali Ciliwung untuk mengatasi persoalan banjir di Jakarta akan tetap dilanjutkan secara bertahap.
 
"Begini, ada titik-titik tertentu yang bisa kita selesaikan, ada yang memang secara bertahap. Tidak semua Kali Ciliwung sekian puluh kilometer itu kita selesaikan, ada dampak sosial yang perlu diperhitungkan," kata Heru usai tebar benih ikan dan tanam pohon di embung Jagakarsa, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat.
 
Heru menyebut ada beberapa konsep untuk penanggulangan banjir di Jakarta, salah satunya membangun embung (waduk kecil). Embung Jagakarsa di Jakarta Selatan menjadi salah satu upaya untuk mengatasi genangan dan pengendalian banjir.
 
Adapun area embung  Jagakarsa mempunyai luas sekitar 8.000 meter persegi yang dapat menampung 17.000 kubik air.

Embung didesain sebagai parkir air atau kolam retensi untuk mengatasi genangan dan pengendalian banjir atau genangan di wilayah Kelurahan Lenteng Agung dan sekitarnya serta untuk mengatur debit air Kali Mampang yang menyambung ke Kali Krukut.
 
Embung atau waduk skala kecil tersebut diharapkan dapat bermanfaat, terutama untuk mencegah genangan saat curah hujan tinggi di Jakarta Selatan.
 
"Titik-titik seperti Rawajati, Cawang, Jakarta Timur bisa diselesaikan, yang lain sedang berjalan. Sambil menunggu waktu, kita secara cepat membangun embung. Saya terima kasih kepada rekan-rekan KADIN DKI yang selalu berpartisipasi untuk warga Jakarta," uca[ Heru.
 
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo bersama Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi dan sejumlah menteri terkait, meninjau perkembangan proyek normalisasi Kali Ciliwung di Pengadegan, Jakarta Selatan, Selasa.
 
"Ini normalisasi Kali Ciliwung kira-kira tinggal 17 kilometer, setelah berhenti beberapa lama akan kita mulai," kata Jokowi usai peninjauan di Jakarta, Selasa (21/2/2023).
 
Jokowi menyampaikan sudah ada beberapa titik yang dilakukan pembebasan lahan, misalnya di Rawajati, Jakarta Selatan yang segera bisa dimulai konstruksinya.
 
Jokowi berharap normalisasi kali Ciliwung yang tersisa 17 kilometer akan selesai pada akhir 2024.

Menurut Presiden normalisasi akan sangat berpengaruh untuk mengurangi banjir karena air dari atas akan ditahan di Bendungan Ciawi dan Sukamahi.
Baca juga: Cegah banjir, empat sumur resapan dibuat di Kelurahan Pulau Tidung
Baca juga: KBN Cakung kuras lumpur untuk antisipasi banjir
Baca juga: Tina Toon temukan satu pompa "overheat" di Rumah Pompa Bulak Cabe

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024