GasKu merupakan produk BBG, yang diciptakan Subholding Gas untuk mendukung program pemerintah terkait konversi BBM ke BBG
Jakarta (ANTARA) - PT PGN Tbk, selaku Subholding Gas PT Pertamina (Persero), menampilkan produk bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan GasKu, yang ramah lingkungan, sebagai ajang sosialisasi di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, Jakarta.

"GasKu merupakan produk BBG, yang diciptakan Subholding Gas untuk mendukung program pemerintah terkait konversi BBM ke BBG," kata Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Budi Sidharta dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, produk BBG berbasis compressed natural gas (CNG), yang dikelola anak usaha PGN, PT Gagas Energi Indonesia ini, lebih ramah lingkungan, sehingga bisa jadi energi alternatif kendaraan rendah emisi.

"Jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya, emisi yang dihasilkan GasKu 25-35 persen lebih rendah," ujar Harry dalam kunjungannya ke Booth Pertamina IIMS 2024.

Harry mengatakan pelanggan GasKu didominasi angkutan umum seperti bajaj, angkot, bus kota, taksi, dan kendaraan operasional BUMN dan pemda.

Benefit menggunakan GasKu, yang lebih rendah emisi dapat membuat mesin menjadi lebih bersih, selain juga bau buangan asap, yang tidak menyengat.

"Kami mendukung berbagai pihak yang ingin mendapatkan manfaat dari penggunaan BBG melalui pengoperasian fasilitas pengisian BBG secara optimal. Seperti Blue Bird sebagai perusahaan taksi konvensional yang sebagian armadanya menggunakan bahan bakar gas, mengingat sifatnya yang ramah lingkungan, aman, dan ekonomis. Ada juga beberapa pengemudi taksi online serta transportasi publik lain seperti bajaj biru," tambah Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama.

Selain ramah lingkungan, pemakaian GasKu juga lebih efisien dengan harga Rp4.500 per liter setara premium (LSP) dan sumber gas dari domestik, sehingga harganya lebih terjangkau.

Menurut Rachmat, pelanggan dapat menghemat pemakaian biaya bahan bakar sekitar 50 persen dengan performa yang setara penggunaan BBM pada kendaraan bermotor.

Saat ini, Pertamina telah mengarah ke ESG dan NZE dengan menghadirkan energi ramah lingkungan yang salah satunya BBG.

"Ini saatnya mengisi transisi energi menuju NZE menggunakan energi-energi ramah lingkungan tersebut," imbuh Rachmat.

GasKu dapat diaplikasikan pada kendaraan yang sudah dipasang converter kit, sehingga dapat menggunakan BBM dan BBG secara bergantian (dual fuel) dan mengurangi kekhawatiran kehabisan BBG di tengah jalan.

Pemasangan converter kit dapat dilakukan di bengkel pemasangan yang sudah tersertifikasi seperti Bengkel Autogas Indonesia, Taman Tekno BSD, Tangerang Selatan, dan Bengkel Raja Rafa Samudra, Pondok Gede, Jakarta Timur.

"Pemakaian BBG untuk kendaraan tidak berarti mengganti mesin. Terdapat switcher, sehingga kendaraan tetap bisa memakai BBM. Penambahan BBG pada kendaraan akan mendukung jarak tempuh kendaraan, sekaligus mendukung program langit biru Pertamina untuk mewujudkan net zero emission," jelas Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah.

Pada satu tangki gas CNG dapat diisi gas sampai 15 liter. Untuk pengisian gasnya memerlukan waktu 1–2 menit. Total jumlah rata-rata kendaraan yang mengisi GasKu di seluruh SPBG dan MRU Gagas mencapai 2.016 unit per hari.

Saat ini, stasiun pengisian BBG tersedia Jakarta, Bekasi, Bogor, Semarang, Palembang, Balikpapan, Subang, Prabumulih, Sukabumi, Purwakarta, Serang, Cilegon, Lampung, Batam, Surabaya, Gresik, dan Bandung. Total jumlah SPBG dan MRU Pertamina Group sebanyak 72 stasiun.

Baca juga: Subholding Gas Pertamina uji coba konversi BBG Gasku pada nelayan
Baca juga: PGN Subholding Gas sebut BBG Gasku jadi pilihan energi transisi

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024