Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, memberikan pelayanan medis kepada 540 petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) karena sakit pada pelaksanaan Pemilihan Umum 2024 sehingga harus diobati, bahkan ada yang dirawat.

"501 orang yang rawat jalan, rawat inap 39 orang," kata Kepala Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Jumat.

Ia menuturkan tim kesehatan dari Dinkes Garut sebelum pelaksanaan pemilu sudah siap siaga memberikan pelayanan kesehatan yang diprioritaskan bagi petugas di tempat pemungutan suara (TPS), terutama saat pemungutan dan penghitungan suara.

Selama pelaksanaan pemilu, kata dia, dilaporkan ada 501 orang yang sakit sehingga harus mendapatkan penanganan medis oleh petugas posko kesehatan setempat dan diobservasi lalu diharuskan rawat jalan.

Selain itu, lanjut dia, ada juga petugas penyelenggara pemilu sebanyak 39 orang yang harus dirawat di puskesmas dan juga dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Slamet Garut untuk mendapatkan penangan medis secara intensif.

"Ke-39 orang itu yang dirawat inap, yang dirujuk tiga orang dari puskesmas ke rumah sakit Garut," katanya.

Baca juga: Kemenkes catat 27 kasus kematian petugas KPPS pada Pemilu 2024

Baca juga: Legislator desak KPU berikan santunan Rp46 juta kepada KPPS meninggal


Ia menyampaikan petugas KPPS yang mendapatkan pelayanan kesehatan itu mengeluhkan sakit lambung, demam, ada juga hipertensi, karena kelelahan, dan kurang minum.

Ia memastikan semua petugas yang sakit mendapatkan penanganan medis secara maksimal, sementara  mereka yang harus dirawat dan dirujuk ke rumah sakit di Garut karena terjangkit demam berdarah (DBD) dan tifus.

"Yang dirujuk ke rumah sakit karena memang ada tifus sama DBD," katanya.

Ia mengatakan kesiapsiagaan petugas kesehatan di lapangan itu sebagai langkah antisipasi dan penanganan cepat apabila ada petugas penyelenggara pemilu di TPS yang sakit.

Seluruh petugas medis, kata dia, sudah disiapkan di posko kesehatan desa, dan juga puskesmas yang siap menangani masyarakat, khususnya bagi petugas penyelenggara pemilu yang sakit selama 24 jam.

"Kita sebetulnya memang sudah siap ya, petugas itu di semua desa juga ada posko kesehatan, puskesmas juga 24 jam, jadi kalau ada apa-apa bisa kita segera tindaklanjuti," katanya.

Baca juga: Menkes: Angka kematian KPPS tahun ini menurun dari pemilu sebelumnya

Baca juga: Satu lagi petugas KPPS di Klaten meninggal dunia usai bertugas

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024