"Para pengungsi tersebut masih tetap tinggal di sejumlah lokasi penampungan di Kabanjahe."
Kabanjahe, Sumatera Utara (ANTARA News) - Sebanyak 5.000 dari 14.991 pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumaterai Utara (Sumut), yang ditempatkan di lokasi penampungan Kabanjahe kembali ke rumah masing-masing pada Sabtu ini.

Koordinator Hubungan Masyarakat Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung, Jhonson Tarigan, di Kabanjahe, Minggu, mengatakan bahwa warga yang diizinkan kembali ke rumah tersebut karena desa mereka melebihi radius 3 km dari kaki Gunung Sinabung.

Namun, menurut dia, bagi desa yang kurang dari radius 3 km tidak dibenarkan warganya kembali ke rumah karena dianggap masih berbahaya.

"Para pengungsi tersebut masih tetap tinggal di sejumlah lokasi penampungan di Kabanjahe, Ibukota Kabupaten Karo," ucap Jhonson.

Dia menjelaskan, ada enam desa di Kabupaten Karo, yang dalam radius 3 km, yakni Desa Simacem, Desa Bekerah, Desa Singgarang-garang, dan Kuta Gugung berada di wilayah Kecamatan Naman Teran.

Desa Berastepu di Kecamatan Simpang Empat dan Desa Sukameriah di wilayah Kecamatan Payung.

Sedangkan, desa yang berada diatas radius 3 km, yaitu Desa Susuk, Desa Kuta Mbaru, Desa Temburun berada di wilayah Kecamatan Tiganderket, Desa Ujung Payung, Desa Cimbang berada di wilayah Kecamatan Payung.

Desa Kuta Mbelin, Desa Tiga Pancur, Desa Kuta Tengah dan Desa Pintu Mbese di wilayah Kecamatan Simpang Empat.

Dengan kembalinya 5.000 warga tersebut, maka jumlah pengungsi yang berada di lokasi penampungan tinggal 10.991 orang lagi, katanya.

Tempat pengungsi yang berada di Kabanjahe sebanyak 16 lokasi, yakni Jambur Sempakata, Klasis GBKP, Gedung KKR, Gedung Serbaguna, Masjid Istikharah Barastagi, dan Masjid Agung, Zentrum.

Kemudian, GBKP Simpang VI, Paroki, Jambur Adil Makmur, Jambur Haloho, Jambur Dalihan Na Tolu, Jambur Pulungan, Jambur Payung, KWK Berastagi, dan Klas Berastagi.

Letusan Gunung Sinabung yang kedua terjadi pada Selasa, (17/9) sekitar pukul 12.13 WIB, dan debu vulkanik bercampur asap tebal mencapai setinggi lima kilometer.

Sebelumnya, letusan pertama Gunung Sinabung, Minggu (15/9) sekitar pukul 02.51 WIB, dan tidak ada korban jiwa dan luka-luka pada peristiwa tersebut.

Bahkan, ribuan warga terpaksa mengungsi ke sejumlah penampungan di Kabanjahe, Ibukota Kabupaten Karo.

Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan statusnya dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak pukul 03.00 WIB.
(T.M034/E001)

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013