Meski ini baru prediksi dari Aprindo, tetapi diakui untuk stok beras dan distribusi harus tetap dijaga.
Jayapura (ANTARA) -
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia di Papua berharap pemerintah provinsi (pemprov) setempat melakukan antisipasi terjadinya kenaikan beras premium di Bumi Cenderawasih.
 
Ketua Aprindo Papua Harris Manuputty, di Jayapura, Jumat, mengatakan hal ini dilakukan mengingat beberapa beras premium di luar Papua mulai mengalami peningkatan.
 
"Stok beras kami aman hanya saja yang ditakutkan adanya kenaikan harga beras premium yang mana di luar Papua sudah mulai naik," katanya pula.
 
Menurut Harris, harga beras di Pulau Jawa, sudah mulai naik, bahkan Aprindo prediksikan dampak tersebut akan sampai di Papua.
 
"Karena Papua merupakan daerah konsumsi, rata-rata distributor mengambil beras langsung dari Jawa, sehingga jika membeli dengan harga yang mahal di sana, pasti sampai di sini akan harga beras akan naik juga," ujarnya lagi.
 
Dia menjelaskan di mana beras-beras yang ada saat ini harganya masih stabil mulai dari Rp86.500 hingga Rp391.000 tergantung dari kilogram.
 
"Di pasaran memang untuk sudah mulai naik, tetapi hal ini tidak bisa dipungkiri karena kondisi di Jawa dan Makassar sudah naik sementara daya beli masyarakat Papua cukup besar," katanya lagi.
 
Dia menambahkan kondisi ini tidak dapat dihindari, tetapi pemerintah masih bisa membantu warga masyarakatnya dengan mengadakan pasar murah.
 
"Meski ini baru prediksi dari Aprindo, tetapi diakui untuk stok beras dan distribusi harus tetap dijaga," ujarnya pula.
Baca juga: Bulog Papua datangkan 4.000 ton beras dari Vietnam
Baca juga: Potensi kepiting dan beras jadi produk unggulan Waropen di STC

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024