TKDN yang tinggi dapat mendukung usaha industri dalam negeri dan membantu perekonomian nasional.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo memuji tingkat komponen dalam negeri (TKDN) Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman dan 20 RS militer lainnya yang rata-rata mencapai 70 persen.

Menurut Jokowi, TKDN yang tinggi dapat mendukung usaha industri dalam negeri dan membantu perekonomian nasional.

"Saya mendapat laporan juga bahwa pembangunan RS TNI semuanya, TKDN-nya rata-rata 70 persen. Ini juga langkah yang sangat bagus untuk industri dan untuk mempercepat serta mendukung pemulihan ekonomi nasional kita," kata Presiden Jokowi saat meresmikan RSPPN Panglima Besar Soedirman di Jakarta, Senin.

Dalam kurun waktu 2023 sampai dengan Februari 2024, Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Menhan Prabowo merampungkan pembangunan total 26 RS militer di berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah itu, lima RS diresmikan pada tahun  2023 oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo, sementara 21 lainnya diresmikan secara serentak oleh Presiden dari RSPPN pada Senin pagi.

Dari 21 RS militer yang diresmikan oleh Presiden pada hari ini, sebanyak 11 di antaranya berada di bawah naungan TNI Angkatan Darat, tiga RS TNI Angkatan Laut, dan enam RS TNI Angkatan Udara.

Di lingkungan TNI AD, 11 RS yang juga resmi beroperasi hari ini, yaitu RS TNI AD (RSAD) Tingkat IV Pangkalpinang Kesdam II/Sriwijaya di Pangkalpinang, RSAD Tingkat III dr. Reksodiwiryo Padang Sumatera Barat Kesdam I/Bukit Barisan di Padang, RSAD Tingkat IV Kesdam Iskandar Muda di Aceh, RSAD Tingkat IV Atambua Kesdam IX/Udayana di Atambua, dan RSAD Tingkat IV Bima Kesdam IX/Udayana di Bima.

Berikutnya RSAD Tingkat IV Gorontalo Kesdam XIII/Merdeka di Gorontalo, RSAD Tingkat III Mamuju Kesdam XIV/Hasanuddin di Mamuju, RSAD Tingkat III Tanjung Selor Kesdam VI/Mulawarman di Tanjung Selor, RSAD Tingkat IV Samarinda Kesdam VI/Mulawarman di Samarinda, RSAD Tingkat IV J.A. Dimara Manokwari Kesdam XVIII/Kasuari di Manokwari, dan RSAD Tingkat IV Sorong Kesdam XVIII/Kasuari di Sorong.

Baca juga: Prabowo tetapkan RSPPN sebagai rumah sakit pendidikan
Baca juga: Menhan Prabowo sebut RSPPN rumah sakit militer terbesar di Indonesia


Di lingkungan TNI AL, tiga RS militer yang diresmikan Presiden Jokowi pad ahari ini, yaitu RSAL Tingkat III Rahadi Osman Lantamal XII di Pontianak, RSAL Tingkat III Dr. dr. Tarmizi Taher Lantamal II di Padang, dan RSAL Tingkat III dr. Oetoyo Lantamal XIV di Sorong.

Terakhir, enam RS TNI Angkatan Udara yang diresmikan Presiden pada hari ini, yaitu RSAU dr. Mohammad Moenir Lanud Abdulrachman Saleh di Malang, RSAU dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi di Madiun, RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo di Solo, RSAU dr. Hoediyono Lanud Suryadharma di Subang, RSAU dr. Norman Lubis Lanud Sulaiman di Bandung, dan RSAU dr Sukirman Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru.

Dari total 26 RS militer yang dibangun Kemhan dalam setahun terakhir itu, Prabowo meyakini RSPPN di Jalan Veteran Raya, Pesanggrahan, Jakarta, sebagai RS militer terbesar di Indonesia. RSPPN memiliki luas bangunan 62.000 meter persegi dan menyediakan berbagai layanan kesehatan untuk seluruh organ.

Beberapa fasilitas yang tersedia di RS Pusat Pertahanan Negara, antara lain, ruang rawat inap berkapasitas 1.000 tempat tidur, ruang operasi sebanyak 11 unit, ruang perawatan intensif (ICU, ICCU, NICU, PICU) berkapasitas 90 tempat tidur, dan instalasi gawat darurat (IGD) berkapasitas 55 tempat tidur.

Layanan radiologi RSPPN juga dilengkapi alat-alat canggih, di antaranya DSA (digital subtraction angiography), MRI Tesla 3, CT scan, cath (catheterization) laboratory, panorama 360 derajat, dan USG empat dimensi.

RSPPN juga menyediakan layanan perawatan terpadu yang dilengkapi dengan alat-alat robotik dan laser untuk penyandang disabilitas dan penderita kelemahan kaki dan tangan.

RSPPN juga punya 30 unit mesin cuci darah (hemodialysis), dua unit alat terapi gangguan pembuluh darah, layanan generative medicine, serta layanan terpadu untuk kemoterapi dan operasi kanker.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024