Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan insiden petugas Pemilu 2024 yang wafat berhasil ditekan signifikan berkat mitigasi yang melibatkan peran kementerian/lembaga terkait berdasarkan pengalaman Pemilu 2019.

"Kami telah antisipasi jauh-jauh hari dengan baik karena berdasarkan pengalaman 2019, ada langkah preventif dan membangun kesiapsiagaan tinggi untuk mengatasinya," kata Moeldoko dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta, Senin sore.

Ia mengatakan mitigasi dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), BPJS Kesehatan, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri.

Langkah antisipasi tersebut, salah satunya adalah skrining kesehatan kepada semua petugas Pemilu sebagai deteksi dini terhadap risiko jatuh sakit maupun kematian.

Baca juga: Ombudsman dorong audit forensik terhadap petugas pemilu yang wafat

Baca juga: Sandiaga kirim "Al Fatihah" doakan petugas KPPS wafat di Surabaya


"Walau masih ada 4 persen belum terdaftar, tapi ada upaya nyata bahwa semua petugas Pemilu menskrining kesehatan mereka," katanya.

Dengan skrining kesehatan melalui aplikasi JKN Mobile, kata Moeldoko, pemerintah bisa memetakan kondisi petugas beserta upaya kesiapsiagaan tim kesehatan di lapangan.

Bentuk mitigasi lain, kata Moeldoko, adalah surat edaran dari Kemendagri agar seluruh pemerintah daerah menyiagakan petugas kesehatan berikut sarana prasarana pendukungnya di hari pemungutan suara, 14 Februari 2024, meski di hari libur.

Moeldoko juga mengapresiasi peran KPU dalam menetapkan batas usia petugas Pemilu maksimum 55 tahun, guna memastikan seluruh petugas memiliki stamina yang cukup dalam bertugas.

Moeldoko memastikan pemerintah hadir untuk menangani kejadian para petugas Pemilu 2024 yang jatuh sakit maupun wafat dalam bertugas.

"Melihat perkembangan para pejuang demokrasi Indonesia yang telah bekerja keras dan mendapat risiko meninggal, ada yang sakit dan seterusnya, negara telah hadir untuk menangani ini semuanya," katanya.

Dalam kesempatan itu, KPU, Bawaslu, serta Kemenkes melaporkan jumlah petugas Pemilu yang wafat per 14 hingga 18 Februari 2024 berjumlah total 84 orang, terdiri atas 71 petugas lapangan KPU dan 13 petugas lapangan Bawaslu.

Jumlah tersebut berhasil ditekan hingga ke angka 16 persen dari insiden serupa pada Pemilu 2019 di kisaran 500-an jiwa yang wafat.*

Baca juga: Verifikasi petugas KPPS wafat ditarget selesai sebelum 22 Mei

Baca juga: Pengorbanan para "Pahlawan Demokrasi"

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024