Banda Aceh (ANTARA) - Kapolresta Banda Aceh membahas soal gelombang kedatangan etnis Rohingya ke Aceh bersama perwakilan lintas negara dalam diskusi Roundtable on Combatting Maritime People Smuggling Activities in the Andaman Sea, di Bangkok, Thailand.

"Diskusi roundtable ini merupakan pertukaran informasi dan langkah investigasi yang akan disepakati tujuan langkah-langkah bersama (terkait penanganan Rohingya)," kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli, dalam keterangannya, di Banda Aceh, Senin.

Kegiatan tersebut dihadiri berbagai delegasi dari Australia, Bangladesh, Belgia, Malaysia, India, Indonesia, Selandia Baru, Thailand dan Vietnam. Serta melibatkan organisasi PBB, diantaranya IOM, UNHCR dan UNODC

Fahmi menyampaikan, gejolak kedatangan etnis Rohingya ke Indonesia khususnya Aceh terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir ini.

Dirinya menuturkan, selama dua hari ini pihaknya membahas perkembangan terakhir situasi terkait meningkatnya gelombang pengungsi Rohingya yang terindikasi adanya penyeludupan manusia ke Indonesia, dalam hal ini Aceh.

Ia menjelaskan, aktivitas penyeludupan manusia melalui wilayah laut Andaman, menjadi tantangan besar bagi negara-negara yang tergabung dalam Bali Process, dan menjadi ancaman bagi keamanan kawasan.

Di mana, Forum Bali Process telah mengobservasi adanya lonjakan besar secara tiba-tiba dari pergerakan migrasi yang berbahaya terjadi di Laut Andaman beberapa bulan terakhir, dengan indikasi yang kuat bahwa hal tersebut melibatkan sindikat kriminal terorganisir antar bangsa.

"Tanggapan dari isu ini, maka dibutuhkan kerjasama yang nyata dan mudah dilaksanakan guna mencegah dan melawan kejahatan," ujarnya.

Adapun langkah bersama yang dapat dilaksanakan diantaranya, mendorong penguatan pertukaran informasi terkait jaringan sindikat kejahatan penyeludupan manusia yang terorganisir.

Kemudian, identifikasi dan investigasi mendalam mengenali kelompok kriminal yang memfasilitasi kejahatan penyeludupan manusia di Kawasan Laut Andaman.

"Serta menghasilkan draf bersama untuk kolaborasi antar negara dalam pencegahan kejahatan penyeludupan manusia," demikian Kombes Fahmi.
Baca juga: UNHCR: Pelarian Rohingya dari Aceh bisa mengarah ke penyelundup
Baca juga: Tiga pengungsi Rohingya kabur dari penampungan BMA Banda Aceh
Baca juga: UNHCR belum pastikan lokasi penempatan Rohingya di Aceh

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024