Selama ini Perum Bulog Kanwil NTT tetap melayani penjualan beras SPHP di sejumlah pasar ritel modern,.....
Kupang (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur memastikan bahwa beras program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) tetap tersedia di sejumlah pasar ritel modern di Kota Kupang.

"Selama ini Perum Bulog Kanwil NTT tetap melayani penjualan beras SPHP di sejumlah pasar ritel modern, sehingga tidak ada kekosongan seperti di daerah lain," kata Kepala Bulog Kantor Wilayah NTT Himawan di Kupang, Selasa.

Dia mengatakan bahwa Bulog Kanwil NTT tetap melayani penjualan beras SPHP baik melalui pasar murah, Gerakan Pangan Murah, dan kepada  pengecer atau kios di pasar-pasar tradisional di seluruh kabupaten dan kota se-NTT maupun melalui ritel modern nasional dan lokal

"Kalau kosong berarti memang permintaan beras sedang banyak, sedangkan pasokan dari produksi lokal masih sangat terbatas," ujar dia.

Baca juga: Mendag Zulkifli: Pemerintah percepat penyaluran beras SPHP ke pasar

Sementara itu Himawan juga mengatakan pasokan beras dari perdagangan antarpulau juga sempat terkendala karena faktor cuaca yang sedang tidak bersahabat karena ada buka tutup pelabuhan.

Selain itu juga sempat distop sementara penyaluran Bantuan Pangan menjelang minggu tenang lemilu yaitu pada tanggal 8 hingga 14 Februari 2024.

"Yang jelas mulai tanggal 15 Februari, secara serentak seluruh gudang, cabang, dan Kanwil Perum Bulog sudah mulai lagi menyalurkan program Bantuan Pangan Beras CBP dan penjualan beras SPHP sesuai dengan saluran yang telah diatur," ujar dia.

Sementara itu terkait stok beras, dia mengatakan bahwa stoksaat ini mampu bertahan hingga Hari Raya Idul Fitri yang akan jatuh pada awal April 2024.

Sampai dengan Senin (19/2) kemarin stok beras yang ada di seluruh gudang Bulog se-NTT mencapai 14.640 ton.

Baca juga: Pemkab Cirebon salurkan beras SPHP ke pelosok desa guna tekan harga

Dia mengatakan bahwa stok beras yang ada saat ini tentunya akan terus berkurang, karena kebutuhan akan beras tinggi di NTT dan permintaan juga banyak.

Meskipun banyak yang keluar, beras juga terus didatangkan ke wilayah NTT, mulai dari  Jawa Timur dan juga penerimaan beras impor dari Vietnam contohnya.

Himawan menjelaskan beras dari Jawa Timur pengirimannya dilakukan secara bertahap, dari total izin yang dikirim sebanyak 51.000 ton.

"Jadi kami terus dapat pengiriman dari Jawa Timur, dan proses pengirimannya itu dilakukan secara bertahap, tentunya sambil melihat kebutuhan beras atau stok di gudang," ujar dia.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024