Tentu itu perlu perhatian, makanya perlu didukung oleh tenaga yang terampil dan anggaran.
Semarang (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan perlu ada terobosan baru, tenaga terampil, dan juga anggaran yang mencukupi untuk menggenjot pasar di Amerika Latin ataupun pasar-pasar non tradisional lainnya.

"Tentu itu perlu perhatian, makanya perlu didukung oleh tenaga yang terampil dan anggaran," ujar Zulkifli seusai membuka Rapat Kerja (Raker) Kementerian Perdagangan 2024-2025 di Semarang, Jawa Tengah, Selasa.

Zulkifli menyampaikan, saat ini Pemerintah sedang memperluas jangkauan pasar dari yang tradisional seperti Amerika Serikat, China, Jepang, hingga Eropa, menjadi non tradisional seperti Amerika Latin, Asia Timur, Afrika, dan Timur Tengah.

Namun demikian, Zulkifli menyebut bahwa nilai ekspor Indonesia masih mengalami stagnan di beberapa pasar seperti Afrika dan Amerika Latin.

Baca juga: Mendag: Penurunan ekspor Januari 2024 adalah pola tahunan

Kemendag pun berkomitmen untuk lebih fokus menggarap pasar-pasar yang pertumbuhannya lambat.

"Ini Pak Djatmiko (Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional) dan kawan-kawan perlu kesungguhan kita untuk fokus ke daerah-daerah yang belum berkembang," katanya.

Dari sisi produk, Zulkifli mengatakan beberapa komoditas yang bisa dikembangkan untuk pasar-pasar non tradisional antara lain makanan dan minuman, daging, sayur-sayuran, pakaian, sepatu, dan lainnya.

"Produk kita bagus-bagus, dulu kita kalah telak sama Vietnam dan Thailand, sekarang kita mulai membangun dari makanan. Contoh sederhana seperti sayur, daging, contoh kecil lagi ikan, kerupuk, sambal sudah mulai menang sama Thailand," ucap Zulkifli.

Baca juga: Menko: Gunakan potensi besar otomotif demi bersaing dengan negara lain

Sementara itu, dalam rapat kerja ini Zulkifli menekankan pentingnya tiga aspek untuk memperkuat perdagangan Indonesia yaitu menciptakan pasar yang berkelanjutan, memperkuat produksi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berkualitas ekspor dan memperluas pasar non tradisional.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024