Frankfurt (ANTARA) - Bank sentral Jerman, Bundesbank, pada Senin (19/2) memperkirakan ekonomi Jerman berpotensi jatuh ke jurang resesi pada kuartal pertama (Q1) tahun ini di tengah berbagai tantangan ekonomi yang masih melanda negara itu.

Seraya mengonfirmasi bahwa keluaran atau output ekonomi negara itu mengalami kontraksi 0,3 persen yang disesuaikan secara musiman pada kuartal terakhir atau keempat (Q4) 2023, Bundesbank memperkirakan output ekonomi akan kembali mengalami penurunan pada Q1 tahun ini.

Dalam Laporan Bulanan untuk Februari yang dirilis pada Senin, bank sentral itu menyebut pelemahan ekonomi akan terus berlanjut akibat rendahnya penerimaan pesanan, terhambatnya investasi, serta kondisi cuaca yang tidak mendukung.

Namun, terlepas dari pelemahan ekonomi, pasar tenaga kerja di Jerman tetap kuat. Pada Q4 2023, tenaga kerja di Jerman mencatatkan peningkatan 28.000 orang.

"Dengan demikian, tidak ada tanda-tanda bahwa pelemahan ekonomi akan menyebabkan pasar tenaga kerja memburuk secara signifikan," tulis laporan tersebut.
 
Kendaraan melaju di jembatan di Berlin, Jerman, pada 15 Januari 2024. (Xinhua/Ren Pengfei)   


Inflasi turun ke level 3,1 persen pada Januari, dari 3,8 persen pada Desember 2023. Bundesbank memperkirakan suku bunga akan terus mengalami penurunan pada bulan-bulan mendatang

Inflasi yang lebih rendah, pasar tenaga kerja yang stabil, dan pertumbuhan upah yang kuat memberikan dukungan bagi konsumsi swasta.

"Masih belum ada bukti terjadinya resesi dalam arti penurunan output ekonomi yang persisten, luas, serta tajam, dan resesi semacam itu juga diperkirakan tidak akan terjadi," tulis laporan tersebut. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2024